HankamPeristiwa

TNI-Polri Gelar Pertemuan, Ini Hasil Pengecekan Senjata di Bandara Soetta

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Berdasarkan informasi yang dihimpun tim redaksi Nusantaranews.co, pada tanggal 2 Oktober 2017, sekitar pukul 18.40 WIB telah dilaksanakan pertemuan di Ruang Rapat Gudang Unex Bandara Soetta (Soekarno Hatta) oleh perwakilan TNI dan Polri untuk memeriksa senjata yang diimpor Polri.

Dalam pertemuan itu, hadir diantaranya adalah Mayjen TNI Hartomo (Ka BAIS), Kakorbrimob Irjen Pol Murad Ismail, Brigjen TNI Wahid Aprilianto (Wadan Satgas Wijaya Bais TNI), Kombes Eko M (Kabag log Brimob Polda Metro Jaya), Kolonel Inf Agus Bekti (Asintel Kostrad), Kombes Pol Dwi Suryo Cahyono (Kasubdit II Dit Kamneg Baintelkam Polri), Kombes Pol Wahyu Widodo (Kadenlat Korps Brimob Polri), Kombes Pol Agung Wicaksono, M.Si (Sesro Paminal Div Propam Polri), Kombespol Rachmat Pamuji (Kabag Pinpam Ropaminal Div Propam Polri) serta Letkol Cpm Tri Cahyo (Dannpom Jaya 1/Tgr).

Hadir pula Letkol Inf Widodo, AKBP Asep Saefudin (Kabid Propam Korps Brimob), Mayor Armada (Dantim Bais Kamar 14 BSH), Kompol Marzuki (Kanit Handak Baintelkam Polri), Salomo (Kasi Intel Bea Cukai BSH), Hengky Aritonang (Kabid P2 Bea Cukai BSH), Herry Kurniawan dan Andi (Bea Cukai BSH).

Baca Juga:  Tim Gabungan TNI Gagalkan Penyelundupan CPMI Ilegal di Sebatik

Selanjutnya pada pukul 19.47 WIB, giat pengecekan senjata dan amunisi dilakukan. Kemudian, semua senjata dan amunisi yang tertahan di Bandara Soetta ini disimpan di tempat semula.

Berdasarkan hasil pengecekan senjata dan amunisi yang dilakukan pihak TNI dan Polri diperoleh informasi bahwa jumlah senjata yang dimaksud sesuai dengan manifes. Sementara itu, untuk jenis amunisi tidak sesuai dengan apa yang disampaikan Dankor Brimob dan Humas Polri.

Sebaliknya sesusai hasil pengecekan, ratusan amunisi tersebut merupakan amunisi tajam dan bukan munisi kejut. Temuan lainnya adalah senjata-senajata tersebut memiliki ulir sehingga berpengaruh pada jarak capai 90 sampai dengan 400 M dalam waktu 9 sampai 14 detik. Sementara, amunisi tersebut tetap akan meledak walau tidak mencapai sasaran.

Selain itu, senjata-senaja berat itu dinyatakan tidak memiliki dokumen ijin impor dari Kemhan dan BAIS TNI. Dalam hal ini BAIS TNI selaku pemberi ijin rekomendasi baik militer maupun non militer.

Selanjutnya dalam pertemuan TNI dan Polri sekitar pukul 20.30 WIB, dilakukan penandatangan berita acara hasil pemeriksaan barang oleh Ka Bais, Brimob, Vendor PT Mutiara Duta Mas dan Bea Cukai.

Baca Juga:  HSN 2024, Cabup Gus Fawait: Sudah Saatnya Santri Tampil Memimpin di Jember

Hingga pukul 20.54 WIB, Ka Korbrimob Irjen Pol Murad Ismail beserta pejabat dari Instansi Polri meninggalkan Gudang Unex BSH. Pada pukul 21.20 WIB dilanjutkan pemasangan CCTV dengan pengawasan dari Ka BAIS di tiap titik gudang yang akan ditampilkan pada layar monitor ruang CCTV Gudang Unex. Baru kemudian pada pukul 21.35 WIB, Ka Bais TNI Mayjen TNI Hartomo meninggal Gudang Unex BSH.

Sebagai catatan, berdasarkan elisitasi terhadap petugas yang melaksanakan pengecekan senpi dan amunisi di dalam Gudang Unex, diperoleh informasi sebagai berikut:

Pertama, manifest jumlah senjata dan amunisi sesuai dengan pengecekan fisik.

Kedua, jenis amunisi tidak sesuai dengan apa yang disampaikan saat press konference oleh Mabes Polri. Karena jenis amunisi yang digunakan amunisi tajam, bukan kejut dan masuk kategori amunisi militer.

Ketiga, senjata pelontar memiliki 6 (enam) ulir sehingga berpengaruh terhadap jarak capai yang bisa mencapai jarak 90 s/d 400 m dan dalam waktu  9 s/d 14 detik tetap akan meledak dengan sendirinya, walaupun tidak mengenai sasaran.

Baca Juga:  Tak Beretika, Oknum Polisi Polda Metro Jaya Masuk Kamar Ketum PPWI Tanpa Izin

Keempat, ijin impor tidak ada baik dari Kementrian Pertahanan maupun BAIS TNI.

Kelima, dalam hal ini BAIS TNI selaku pemberi surat izin rekomendasi senjata baik militer dan non militer untuk sementara tidak mengeluarkan izin surat rekomendasi menunggu perintah lebih lanjut dari pimpinan.

Keenam, untuk sementara semua barang masih disimpan di Gudang Unex BSH. Selanjutnya dilakukan pula pemasangan CCTV masih berlangsung perkembangan dimonitor dan dilaporkan.

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts

No Content Available