NUSANTARANEWS.CO, Pati – Jangan berkecil hati menjadi mahasiswa dengan jurusan Sejarah apalagi kebudayaan yang dianggap kebanyakan orang itu jurusan yang tidak prestisius. Kebudayaan mengandung makna sangat dalam. Diantaranya terkandung nilai-nilai luhur, kepercayaan, hukum dan etika. Hal ini dikemukakan Dr. Muhtar dalam stadium general yang dilaksanakan STIBI Syekh Jangkung Pati (17/09/17) Minggu pagi.
Acara bertajuk Sinergitas Perguruan Tinggi Dengan Pemerintah Dalam Membina dan Melestarikan Budaya itu selain dihadiri Dr. Muhtar juga diwakili Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagai pemateri.
Dr. Muhtar yang menempuh gelar doktor di UNNES menjabarkan bagaimana peran kebudayaan yang memang urgen itu menilai, “Budaya bukan persoalan statis (tetap), akan tetapi budaya merupakan sesuatu yang dinamis dan berkelanjutan,” ujar Muhtar.
Pria kelahiran Pati itu juga mengatakan budaya adalah hasil karya, cipta, rasa dan karsa yang memiliki nilai-nilai unggul dan luhur serta bisa dinikmati oleh masyarakat.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwasanya negara ini juga tercipta salah satunya dari sebuah budaya dengan keberagamanya. “Melalui budaya masyarakat kita juga bisa dilihat rukun, terpampang jelas harmonisasi antar ras, suku. Dan mereka merasa aman, damai seperti semboyan yang tertera pada lambang Pancasila yakni Bhineka Tinggal Ika,” sambung dia.
Dirinya berpesan kepada mahasiswa STIBI Syekh Jangkung untuk tidak takut ataupun minder sebagai mahasiswa sejarah. “Anda semua harus merasa bersyukur menjadi salah satu bagian dari orang yang mencintai budaya. Mahasiswa STIBI diharuskan mampu menanggapi, menghadapi virus globalisasi, dimana akses internet kini kian mudah,” ungkapnya.
Sementara itu, Drs. Noor Chafidl, M. Pdi, Ketua STIBI Syekh Jangkung berharap peran dari Dinas yang berada di Pati selalu memberikan dukungan apapun kegiatan yang bakal dilakoni oleh mahasiswa STIBI. (Fakhrudin)
Editor: Romandhon
