Peristiwa

Video Bohong Penculikan Anak, KPAI Akan Berikan Bantuan Psikologis

NusantaraNews.co, Jakarta – Video viral tentang pengakuan seorang anak bersama dua temannya tentang percobaan penculikan, mendorong KPAI ingin mengetahui kebenaran cerita saksi dalam video tersebut.

Komisioner KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), yaitu Retno Listyarti (Bidang Pendidikan) mengatakan KPAI akan memantau perkembangan anak yang diduga melakukan kesaksian hoax dalam video tersebut dan juga akan membantu memastikan bantuan psikologis kepada ketiga anak dalam video tersebut jika dibutuhkan.

“KPAI akan mendorong sekolah dan lingkungan di sekitar anak untuk tidak melakukan bully pada ketiga anak tersebut,” ungkap Retno, Jakarta, Jum’at (15/9/2017).

Retno memperkirakan pasca terbongkarnya keterangan hoax dalam video tersebut, maka ketiga anak dalam video tersebut berpotensi mendapatkan bully dari lingkungan sekitarnya. menurut Retno Hal ini perlu dicegah sedari dini.

“Kita akan bertemu dengan Kepala Sekolah, wali kelas dan komite sekolah dan juga akan menemui keluarga ketiga anak tersebut demi membicarakan pencegahan pembullyan dari lingkungan sekitar, peran keluarga sangat penting,” sambungnya.

Baca Juga:  Jaga Kualitas Air, PDAM Tulungagung Kuras Tandon Air 10 Kali

Retno meminta kepada masyarakat untuk langsung berita atau informasi yang belum tentu kebenaranya. Menurutnya masyarakat perlu melakukan verifikasi terlebih dahulu terhadap informasi yang diterima.

“Sebaiknya kita tidak menyebarkan sebuah rekaman pembicaraan yang belum diketahui kebenarannya sebelum mengkonfirmasi dengan pihak-pihak berwenang. Apalagi di era digital seperti sekarang, dimana suatu video bisa dengan mudah menyebar dari handphone ke handphone,” katanya.

Sementara itu, Ketua Bidang Trafickinh dan Eksploitasi Ai Maryati Solihah berharap agar pihak sekolah berperan aktif agar persoalan ini tidak dibesar-besarkan.

“KPAI akan meminta sekolah berperan aktif mensosialisasi ke lingkungan sekolah agar persoalan ini tidak dibesar-besarkan sehingga mencegah potensi bully di lingkungan sekolah terhadap ketiga anak tersebut,” ujar Ai Maryati.

Ai Meminta agar kasus ini menjadi bahan pembelajaran bersama bagi orang tua agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak.

“KPAI meminta kasus ini menjadi pembelajaran bersama, agar orang dewasa di sekitar anak mendalami dahulu suatu informasi yang dilontarkan seorang anak. Gunakan pendekatan yang baik agar kita dapat mengetahui apakah informasi tersebut benar atau tidak,” pungkasnya.

Baca Juga:  HSN 2024, Cabup Gus Fawait: Sudah Saatnya Santri Tampil Memimpin di Jember

Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 6