NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Diskursus tentang peralatan perang atau produk-produk alutsista, Indonesia sesungguhnya tak kalah bersaing dengan negara-negara besar lain. Seperti Jepang, Rusia, Jerman maupun Amerika.
Sejak dulu, produk-produk alutsista buatan Indonesia memang dikenal memiliki kualitas unggul. Baru-baru ini beberapa negara mulai melirik dan membeli alutsista hasil buatan dalam negeri.
Sebagaimana diketahui, pemerintah Filipina misalnya, telah membeli dua unit kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) dari PT. PAL Indonesia. Kapal perang dengan panjang 123 meter, lebar 21,5 meter, dan bobot 10.300 ton dengan berat yang bisa diangkut atau Gross Register Tonnage (GRT) sebesar 7.400 ton ini resmi dimiliki oleh Filipina pada April 2017 lalu.
Keistimewaan Kapal SSV buatan Indonesia ini memiliki kecepatan 16 knot dengan endurance (ketahanan berlayar tanpa mengisi BBM) selama 3 hari. Selain itu, bisa mengangkut 500 pasukan dan 121 penumpang, 20 tank tempur, dan 2 helikopter.
Dua unit Kapal SSV yang diberi nama BRP Tarlac dan BRP Davao Del Sur ini dibanderol kepada kepada Filipina seharga Rp.1,1 triliun.
Kapal SSV pesanan The Departement of National Defence Armed Forces of The Philippines ini juga dilengkapi dengan meriam kaliber 76. Sebelumnya, ekspor perdana kapal perang dengan nomor BRP TARLAC (LD-601) tersebut sudah dilakukan pada 8 Mei 2016 silam.
Setelah dua unit kappa jenis SSV, kembali Kementerian Pertahanan Filipina memesan kapal jenis rumah sakit made in Indonesia. Hal ini diungkapan oleh General Manager Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro di Manila.
“Kami optimistis mereka akan memesan kembali kapal ke PT PAL Indonesia, karena mereka mengaku puas dengan dua kapal sebelumnya yang dibeli dari kami,” kata Bintoro.
Bintoro mengakui, minat Filipina dan beberapa negara lainnya bisa menjadi peluang bisnis sekaligus menjadi media bersaing dengan produk-produk alutsista negara lain.
Selain Filipina beberapa negara-negara di Afrika juga banyak yang melirik hasil alutsista bikinan Indonesia. Terbaru pemerintah senegal telah memesan 6 kapal perang dan 4 kapal komersial kepada Indonesia. Sebelumnya Senegal juga sudah membeli produk alutsista ke Indonesia.
Alasan pemerintah Senegal melakukan pembelian produk-produk alutsista Indonesia dikarenakan memiliki kualitas bagus. Sebelumnya Senegal telah mengaku puas dengan hasil pembelian pesawat versi militer CN-235 seri 220M Multi Purpose yang merupakan produksi dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
Pesawat CN-235 seri 220M sendiri telah tiba di Pusat Airforce Senegal, Dakar, Senegal pada Januari 2017 lalu. Tak sedikit, negara-negara sekitar Senegal mengaku juga menyatakan minatnya.
Berdasarkan keterangan Dubes RI di Dakar, Mansyur Pangeran (8/1/2017) pembelian pesawat CN-235 220M merupakan pembelian pesawat kedua. Pemerintah Senegal mengatakan pesawat itu untuk kepentingan militer multifungsi, yaitu troop transport (angkut pasukan), medivac, dan VIP.
Senegal kini telah memiliki dua pesawat generasi CN-235 buatan PT DI. Pesawat pertama yang diserahkan pada 2011 silam, digunakan oleh Angkatan Udara Senegal untuk kepentingan militer VIP.
Pewarta/Editor: Romandhom