NUSANTARANEWS.CO, Damaskus – Sebuah sistem pertahanan udara terpadu telah terpasang di Suriah berkat kerjasama para ahli militer Rusia dan Suriah, kata Kepala Staf dan Wakil Komandan Angkatan Udara Rusia Mayor Jenderal Sergey Meshcheryakov dalam sebuah acara Forum Teknik Militer Internasional.
“Saat ini, sistem pertahanan udara terintegrasi terpadu telah terpasang di Suriah. Kami telah memastikan sistem informasi dan teknis pamantauan udara Rusia dan Suriah, termasuk informasi mengenai pantauan situasi udara dari stasiun radar Suriah hingga pusat kontrol dari angkatan bersenjata Rusia,” katanya sebagaimana dilaporkan TASS pada Jumat lalu.
Sistem rudal pertahanan udara ini mampu menghancurkan target dalam jarak hingga 400 kilometer pada ketinggian hingga 35 kilometer, “kata Meshcheryakov. Saat ini, satuan pertahanan udara Rusia berada daerah lapangan udara Hmeymim mencakup batalion teknik radio, baterai sistem rudal dan senapan pertahanan Pantsir-S dan sistem rudal pertahanan udara S-400.
Meshcheryakov juga menambahkan bahwa serangan Angkatan Udara Rusia telah membuat kerusakan besar pada infrastruktur ISIS, seperti menghancurkan pabrik amunisi dan bahan bakar, pabrik senjata dan peralatan militer mereka, yang secara signifikan telah memperburuk dukungan logistik militan dan kemampuan mereka untuk menyiapkan bala bantuan.
Keberadaan sistem pertahanan udara terpadu ini menjadi ancaman bagi pesawat tempur Israel yang sering masuk ke wilayah Suriah untuk melakukan serangan – bukan menargetkan ISIS – tapi memburu Hizbullah yang dalam perang Suriah menjadi sekutu Suriah dan Rusia.
Dengan kemampuan Suriah untuk mengakses sistem pertahanan terpadu ini, maka Damaskus akan lebih mampu mendeteksi jet tempur Israel, termasuk menembaknya jika memang diperlukan. (Banyu)
(Editor: Eriec Dieda)