NUSANTARANEWS.CO, Beirut – Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah bertemu dengan Sekretaris Jenderal Jihad Islam Palestina (PIJ) Ziad al-Nakhala dan Wakil Kepala Biro Politik Hamas Saleh al-Arouri di Beirut pada 2 September, lapor media Hizbullah.
Ketiga pemimpin gerakan perlawanan tersebut meninjau dan membahas perkembangan geopolitik terkini dan khususnya terkait perjuangan rakyat Palestina.
Terkait dengan itu, Nasrallah, Arouri, dan Nakhala mempertegas posisi Poros Perlawanan dalam menghadapi pendudukan Zionis Israel – terutama koordinasi semua faksi perlawanan yang berada di Palestina maupun Lebanon di tengah serangkaian pembunuhan sistematis terhadap tokoh-tokoh perlawanan terkemuka yang dilakukan oleh militer Israel.
Bahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun secara terang-terangan telah mengancam Arouri dan tokoh-tokoh perlawanan lainnya.
Nasrallah sendiri telah mengingatkan Israel bahwa “untuk setiap pembunuhan oleh Israel terhadap warga Lebanon, Palestina, Iran, atau orang lain yang dilakukan di tanah Lebanon – akan ada reaksi keras, dan kami tidak akan diam. tentang itu,” kata Nasralah dalam pidato politiknya pada 28 Agustus.
Arouri, yang saat ini berbasis di Lebanon, diketahui menjadi target utama Israel, mengingat posisinya sebagai komandan operasi di Tepi Barat yang diduduki – di mana Israel telah berusaha untuk memadamkan gerakan perlawanan namun tidak berhasil.
Pada bulan Juli, ketua PIJ Ziad al-Nakhala mengatakan bahwa gerakan yang disponsori Iran telah berupaya untuk membangun sel-sel pejuang dan memperkuat perlawanan di seluruh Tepi Barat yang diduduki. (Banyu)
