NUSANTARANEWS.CO – Korps Marinir Indonesia berencana membeli Tank Amphibi BT-3F buatan Rusia, sebagai program penggantian kendaraan lapis baja BTR-50PK milik Korps Marinir yang telah menua. Apabila kontrak tersebut direalisasi, maka Indonesia akan menjadi pelanggan internasional pertama BT-3F.
Bila melihat tampilannya, BT-3F memiliki postur yang sama dengan BMP-3F. Hal tersebut tidaklah mengherankan karena desain BT-3F memang berdasarkan pada BMP-3F. Bedanya hanya tidak ada kubah kanon saja. Sebagai gantinya, BT-3F memiliki ruang pengangkut 14 pasukan bersenjata lengkap. BT-3F memiliki bobot 18,5 ton; dengan panjang 7 m, lebar 3.3 m, dan tinggi 3 m. Dengan konstruksi lambung baja berlapis alumunium yang mampu memberikan perlindungan sampai level 4 oleh STANAG 4569, BT-3F mampu menahan tembakan senapan mesin kaliber 12,7 mm dan 14,5 mm dari jarak 200 meter.
Stasiun senjata BT-3F dipersenjatai dengan senapan mesin jarak jauh kaliber 7.62mm, yang dilengkapi dengan saluran TV, pencitraan thermal serta pengintai laser. Kombinasi persenjataan juga bisa dipasang RCWS (Remote Control Weapon System) DPV-T dengan senapan mesin berat 6P49 Kord 12,7 mm, KPVT 14,5 mm, dan pelontar granat otomatis AGL-40.
Mesin BT-3F sama dengan yang dipakai BMP-3F, yakni UTD-29M berdaya 500hp. Jarak jangkau BT-3F mencapai 600 kilometer dengan kecepatan di jalan mulus mencapai 70 km per jam. Sedangkan kemampuan amphibinya 10 km per jam.
Seperti telah diberitakan, Marinir Indonesia secara resmi telah membatalkan rencana pembelian alutsista amphibi BTR-4 dari Ukraina, dan beralih kepada BT-3F Rusia. Menurut IHS Jane pada 14 Agustus 2017, proses uji tuntas pemilihan ini akan dilakukan oleh delegasi perwira senior Marinir ke Rusia pada 21 Agustus mendatang untuk menyaksikan demonstrasi BT-3F di Moskow. Untuk pembelian alusista ini, pemerintah telah menganggarkan US$ 95 juta dan telah disetujui oleh DPR. (Banyu)