Politik

Jokowi Undang SBY, Idrus Marham: Tak Punya Hak Menafsirkan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sekertaris Partai Golkar, Idrus Marham mengatakan kedatangan SBY dalam peringatan HUT RI ke-72 di Istana Negara harus dimaknai untuk merajut persatuan nasional.

“Perbedaan politik boleh terjadi tetapi‎ tetap harus bekerja untuk kepentingan bangsa. Dan yang tidak boleh terjadi adalah kalau terjadi perbedaan sikap pandangan terjadi seakan berbeda bangsa. Ini tidak boleh terjadi. Kalau ini terjadi adalah suatu musibah bagi bangsa,” kata Idrus, Jum’at (18/8/2017).

Dirinya tidak mau berspekulasi kedatangan tokoh bangsa ke Istana dimaknai sebagai keinginan SBY untuk merapat ke Jokowi. Karena kehadirannya diperingatan HUT RI memang murni undangan dari Jokowi. Menurut Idrus, apapun posisinya semua tokoh bangsa harus bekerja sama untuk kepentingan bangsa.

“Saya tidak punya hak menafsirkan itu, tetapi pertemuan harus ditindaklanjuti dengan prinsip walapun berbeda pandangan politik tetapi harus sama sama bekerja untuk bangsa,” sambungnya.

“Dan apapun posisi politik kita, kita harus bekerja untuk bangsa. Mau oposisi pemerintahan tetapi bekerja untuk bangsa, niatanya untuk bangsa,” ujarnya.

Baca Juga:  Ajak Semua Kawal Suara Khofifah-Emil di Pilgub, Mat Mochtar: Kemenangan Di Depan Mata Jangan Sampai Dicurangi

Politisi Partai Golkar ini berpandangan bahwa komunikasi politik, silaturahmi politik adalah sebuah keniscayaan. Hal terpenting bagi Idrus pertemuan tersebut ditujukan untuk kepentingan bangsa.

“Jadi harus ketemu, banyak bentuknya seperti dialog kebangsaan sesama pimpinan partai politik, tokoh bangsa, tokoh agama, perlu tindak lanjuti.”

Idrus mengingatkan jangan karena perbedaan pandangan politik seakan-akan berbeda bangsa dan jangan hanya kebencian seseorang bersikap tidak adil. “Saya kira ini harus dicatat bahwa real hari ini presidennya jokowi, harus diakui jokowi kepala pemerintahan dan  kepala negara”. Pungkas Idrus.

Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 6