NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan melakukan uji coba rudal balistik interceptor antarbenua yang dirancang untuk melawan ancaman dari Korea Utara. Uji coba ini muncul saat kekhawatiran meningkat mengenai program Korea utara untuk mengembangkan kemampuan ICBM.
Mirror melaporkan, militer AS telah mulai uji coba pertahanan rudal pertama yang melibatkan simulasi serangan oleh rudal balistik antarbenua milik negara komunis, Korut.
Militer AS dilaporkan telah melepaskan sebuah pencegat dari Vandenberg Air Force Base di California. Tetapi belum dijelaskan secara resmi apakah pencegat Darat Berbasis Jalan Raya (GMD) sebagai sasaran cegatnya.
Riki Ellison, pendiri Aliansi Advokasi Pertahanan Rudal, menggambarkan uji coba tersebut.
“Kami mereplikasi kemampuan kita untuk mempertahankan Amerika Serikat dari Korea Utara, hari ini,” kata dia dalam sebuah peryataan.
Militer AS dikatakan tengah berusaha meyakinkan publik bahwa pertahanan Amerika kokoh dan berlapis, yang berarti ada banyak peluang untuk menjatuhkan sebuah rudal menuju Amerika Serikat.
“Kami memperbaiki dan belajar dari setiap ujian, terlepas dari hasilnya. Itulah alasan kami melakukannya. Sistem yang kami uji hari ini adalah sistem perkembangan yang sedang diterbangkan untuk pertama kalinya dan kami berharap dapat memahami hasilnya sehingga kami dapat terus menyempurnakan sistem dan tetap berada di depan ancaman, kata Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis.
Sistem AS telah berhasil mencapai targetnya hanya dalam sembilan dari 17 uji coba sejak 1999 dan tes terakhir pada tahun 2014 silam. Ketika pencegatan berhasil, maka peluru kendali akan saling memukul atau menabrak sehingga meleset dari sasaran utamanya. Hanya saja, ICBM akan melakukan perjalanan lebih cepat dari rudal manapun.
Korea Utara telah secara dramatis menggenjot laju uji misilnya selama setahun terakhir, dengan tujuan mengembangkan ICBM yang dapat menyerang daratan AS.
Editor: Eriec Dieda