EkonomiPeristiwa

Permalukan Indonesia, Presiden Jokowi Harus Minta Maaf

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengklaim ekonomi Indonesia berada di deretan tiga teratas dunia setelah China dan India mendapat sorotan tajam dari mantan jurnalis South China Morning Post Jake van der Kamp. Bahkan kolumnis sekaligus analis ekonomi asal Belanda ini menyebut pernyataan Jokowi sebagai silly boasts (bualan konyol).

Kritik tajam Jake van der Kamp terhadap Jokowi itu pun akhirnya mendulang reaksi dari publik tanah air. Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo) Bastian P Simanjuntak menilai akibat pernyataan tak benar (hoax) tentang ekonomi Indonesia, Jokowi dianggap telah mempermalukan marwah Indonesia di mata dunia. Untuk itu dirinya menyarankan agar Jokowi meminta maaf kepada rakyat Indonesia.

“Geprindo mendesak pemerintah (Jokowi) untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, mengklarifikasi melalui tim ekonomi atau Menkeu. Jokowi harus mengganti tim ekonomi yang telah membuatnya dianggap konyol di forum internasional. Kekonyolan itu akan berdampak secara psikologis kepada rakyat. Bangsa-bangsa lain di dunia bisa saja mengatakan Indonesia sebagai bangsa pembual,” ujar Bastian, Rabu (3/5/2017).

Baca Juga:  Pembangunan KIHT: Investasi untuk Lapangan Kerja Berkelanjutan di Sumenep

Saat ini BUMN, lanjut dia tengah mengalami kerugian pada kuartal-I sebanyak 3 Triliun. Ekonomi lesu, tingkat pengangguran dan kemiskinan meningkat.

“Realitas ini harusya yang menjadi fokus pembenahan pemerintah bukan mengkampanyekan jangan percaya berita hoax namun saat yang sama malah mengatakan yang kurang benar, karenanya Geprindo berharap Jokowi dan tim ekonominya jangan sampai menyebarkan berita hoax, segera klarifikasi dengan jujur,” terang presiden Geprindo.

Menurutnya, klarifikasi sangat dibutuhkan agar tidak terjadi polemik yang mengganggu iklim investasi. Kepercayaan dari investor sangat berperan dalam keberlanjutan ekonomi sehingga kualitas pemimpin menjadi salah satu alasan investor menanamkan investasinya.

“Geprindo tak ingin Indonesia dijadikan bahan cemoohan di dunia Internasional karena pernyataan yang kurang tepat itu,” tandasnya.

Telusur: Analis Ekonomi Belanda Anggap Jokowi Sebar ‘Hoax’ Soal Ekonomi Indonesia

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 79