NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Puluhan kiai kampung yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Kampung Jatim (FK3J) bertemu dengan Dirjen Otoda Kemendagri Sumarsono di Jakarta agar pemerintah mengijinkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa bias maju di Pilgub Jatim 2018.
“Ini merupakan tindak lanjut, untuk meminta izin kepada presiden agar Bu Khofifah bisa maju Pilgub Jatim,” kata Koordinator FK3J Fahrurrozi saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (3/5/2017).
Pria yang akrab dipanggil Gus Fahrur ini mengatakan jika nanti Khofifah tidak jadi maju Pilgub, maka FK3J baru akan mendukung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai calon gubernur. Namun demikian pihaknya tetap berharap Khofifah mendapat izin presiden dan bisa maju Pilgub.
Kata dia, untuk calon wakil gubernur yang didukung FK3J sedikit mengalami perubahan. Sebelumnya, ada empat nama yang didukung. Tapi kini sudah mengerucut hanya ada dua nama.
“Ada perubahan di calon wagub. Kini yang kuat tinggal dua nama Pak Wachid (Kadishub Wachid Wahyudi) mewakili birokrat dan Hasan Aminudin (angggota DPR RI). Pertimbangan kultur Jawa Timur membuat dua nama ini saja yang kami anggap kuat,” papar dia.
Sebelumnya, FK3J telah menyatakan dukungannya kepada Khofifah pada akhir Maret 2017 lalu, dan berkirim surat kepada Kantor Sekretariat Negara yang telah mendapat respons kemarin.
Juru Bicara FK3J Zainul Abidin mengatakan, lima kiai kampung yang berangkat langsung ke Jakarta menuju Kantor Sekretariat Negara untuk menyerahkan surat agar presiden memberikan restu. “Bu Khofifah ‘kan pembantu Presiden, jadi harus mendapat izin terlebih dahulu,” kata Gus Inul, sapaan akrabnya.
Selain itu, pihaknya berharap bakal calon gubernur adalah orang-orang yang berkualitas serta punya visimisi yang bisa membawa masyarakat lebih sejahtera dan makmur. “Kami melihat, ada dua calon dari Nahdlatul Ulama (NU) yang sesuai, yaitu Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf dan Mensos Khofifah,” katanya.
Untuk posisi wagub, lima nama yang sempat muncul adalahh Kepala Dinas Perhubungan Jatim Wahid Wahyudi, Kepala Inspektorat Jatim Nurwiyatno, dan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jatim Fattah Yasin. Kemudian, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim yang juga mantan Bupati Tulungagung dua periode Heru Tjahyono, serta mantan Asisten II Pemprov Jatim Hadi Prasetyo.
Pewarta: Tri Wahyudi
Editor: Romandhon