PeristiwaPolitik

Pengamat Intelijen Ingatkan Bahaya Politik Primordialisme Warnai Pilkada DKI

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mngingatkan bahaya politik primordialisme turut mewarnai Pilkada DKI Jakarta. Menurutnya, terdapat gerakan politik berbasis isu agama dan SARA yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

“Sebenarnya kalo kita lihat pilkada ini merupakan hal yang niscaya untuk memilih seorang pemimpin. Tetapi justru apabila terjadi perpecahan dan terjadi suatu pertikaian diantara golongan yaitu golongan agama, etnis dan sebagainya, itu akan sangat berbahaya bagi NKRI,” katanya dalam diskusi “Menelaah Potensi Radikalisme Di Pilkada DKI Jakarta” di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017).

Perempuan yang biasa dipanggil mbak Nuning ini khawatir jika tren politik primordialisme berlangsung tanpa henti menyertai Pilkada DKI. Ia berharap seluruh pihak menyatukan visi untuk mencegah laju pengaruh politik identitas tersebut sehingga kehawatiran akan terjadinya perpecahan tidak terjadi.

“Baik melalui dunia maya. Baik itu dari sisi segala macam ya, sosiologis, dari semua sektor itu harus dibenahi. Ini akan terus berulang dihadap-hadapkan satu sama lainnya. Ini pasti khan berakibat pada retaknya kesatuan bangsa dan negara,” ucapnya.

Baca Juga:  Ratusan Nelayan Tlocor Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah di Pilgub, Galang: Bukti Sejahterakan Nelayan

Nuning menyatakan bergulirnya isu agama menjelang Pilkada DKI harus segera dihentikan. Menurutnya, hal itu menjadi tanggung jawab bersama seluruh entitas bangsa sebelum muncul konflik horisontal akibat meluasnya pengaruh politik sengketa primordial.

“Bukan semata militer dan intelijen. Tapi juga seluruh pihak semisal kepolisian. Aparat penegak hukum juga harus jeli dan obyektif dalam melihat perkembangan-perkembangan yang ada. Jangan dibiarkan ada kelompok yang melakukan agitasi dan black campaign yang justru menjadi potensi wadah bagi perpecahan ini. Jadi harus tegas. Karena kalo tidak tegas, dalam hal ini tentu akan terus berkembang. Akibatnya bukan hanya siapa yang akan menang lagi. Ini justru akan menghancurkan bukan hanya politik, tapi keamanan bangsa dan negara juga,” jelasnya.

Reporter: Ahmad Hatim

Related Posts

1 of 38