Hankam

Sejauh Mana Peran TNI Menghadapi Kasus Covid 19?

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Menlu Retno L. P. Marsudi dan Menkes Terawan Agus Putranto melaksanakan upacara pelepasan Satgas Penjemputan WNI di Bandara Internasional Soekarno – Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/2/2020).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Menlu Retno L. P. Marsudi dan Menkes Terawan Agus Putranto melaksanakan upacara pelepasan Satgas Penjemputan WNI di Bandara Internasional Soekarno – Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/2/2020). (Foto: Sindonews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sejauh mana TNI menghadapi kasus Covid 19 atau Corona yang kini telah melanda Indonesia? Ini menjadi pertanyaan menarik di tengah kewaspadaan global, termasuk Indonesia, menghadapi virus mematikan tersebut.

Pengamat militer, Susaningtyas Kertopati angkat suara terkait peran TNI dalam menghadapi kasus cukup serius ini.

Sejak awal tahun 2020 ketika virus Corona mulai mewabah, Pemerintah Indonesia telah memberikan instruksi agar setiap lembaga negara dan instansi pemerintah untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi, termasuk kepada TNI dan jajarannya.

Prosedur tersebut telah disiapkan sebagaimana pengalaman sebelumnya ketika menghadapi SARS tahun 2003 dan MERS tahun 2012.

Demikian halnya menghadapi Covid 2019, satuan-satuan TNI telah disiagakan untuk prosedur pencegahan penularan kepada prajurit TNI dan PNS beserta keluarga.

Pengamat militer, Susaningtyas Kertopati. (Foto: Instagram/Dok. Pribadi)
Pengamat militer, Susaningtyas Kertopati. (Foto: Instagram/Dok. Pribadi)

Menurut Susaningtyas, upaya reguler selama ini adalah pemeriksaan kesehatan berkala untuk Perwira dan PNS sederajat sebanyak 2 kali per tahun dan Bintara, Tamtama serta PNS sederajat 1 kali per tahun.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

“Ketika Covid-2019 mulai mewabah, maka seluruh Dinas Kesehatan TNI memeriksa file kesehatan seluruh personel. Hasil pemeriksaan membagi tingkat kesehatan mulai dari yang Kondisi Stakes 1, Kondisi Stakes 2, Kondisi Stakes 2 P dan Kondisi Stakes 3,” ungkapnya di Jakarta, Minggu (8/9/2020).

Dia menyebutkan, seluruh personel dengan kondisi Stakes 3 sudah mendapat tambahan obat dan suplemen sekaligus mencegah kontak langsung dengan masyarakat luas.

“Kondisi Stakes 2 P ke atas meningkatkan stamina olahraga dan tindakan pencegahan sebagaimana standar Kemenkes RI dari WHO,” sebutnya.

“Satuan TNI di sekitar wilayah yang banyak interaksi dengan masyarakat luas setiap 2 minggu melakukan pemeriksaan kesehatan tambahan,” tambah pengamat yang karib disapa Nuning ini.

Selain itu, lanjut dia, prosedur menerima kunjungan dari delegasi militer negara lain dilakukan dengan pengukuran suhu dan larangan kontak fisik langsung seperti bersalaman.

“Prajurit TNI yang terlibat dalam Komando Tugas Gabungan yang bertugas di Pulau Natuna dan Pulau Sebaru adalah prajurit TNI pilihan dengan Kondisi Stakes 1 semuanya,” terang Nuning.

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

“Hingga kini setelah bertugas di Pulau Natuna seluruh prajurit TNI dalam kondisi Stakes 1 semua. Demikian pula yang kini masih bertugas di Pulau Sebaru,” tandasnya. (eda)

Related Posts

1 of 3,056