NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dalam kurun waktu 13 tahun ke depan, budaya kepemilikan akan berubah secara dramatis. Orang tidak akan bisa membeli barang-barang secara bebas seperti yang dilakukan saat ini. Demikian prediksi dunia yang akan terjadi pada tahun 2030 mendatang, di mana orang sudah tak lagi bebas memiliki sebuah barang melainkan harus disewa.
Seorang anggota parlemen Denmark dan kontributor Dewan Global Future Forum, Ida Auken menyebutkan bahwa orang-orang di masa depan akan menggunakan ruang tamu sebuah pertemuan kerja.
“Sesekali saya akan memilih untuk memasak sendiri. Sangat mudah mendapatkan peralatan dapur karena yang diperlukan akan datang di depan pintu rumah saya dalam beberapa menit saja. Lantas mengapa harus menyimpan barang di dalam lemari kita? Kami hanya ingin memesan ketika kami membutuhkannya,” kata Auken seperti dilansir Indepndent.
Mendapatkan barang dengan cara menyewa, dinilai sebagai salah satu upaya untuk menahan laju budaya konsumerisme. Sebab, beberapa dekade belakangan budaya konsumeris merajalela dan membuat gerah. Gaya hidup yang konsumeris membuat orang seenak perutnya saja membeli dan memiliki sebuah barang. Setelah dianggap tak berguna dan rusak, barang lalu dibuang begitu saja yang sekaligus menunjukkan sikap tak ramah lingkungan.
Selain itu, sebuah penemuan mengungkapkan bahwa manusia di jaman sekarang cenderung menimbun barang. Coba hitung berapa banyak barang dan perabotan yang dianggap sebagai sebuah kebutuhan bertengger di setiap sudut di rumah anda, atau di kamar anda. Mirisnya, sebagian banyak yang sudah tak terpakai sehingga perilaku menimbun barang akan terus dilakukan. Dan di masa depan, hal ini disebut-sebut harus dihentikan.
Saat ini, angka resmi orang yang membeli dan memiliki barang telah mencapai puncaknya. Data dari Kantor Statistik Nasional di Inggris menunjukkan jumlah barang yang dibeli sudah lebih dari 15,1 ton per orang. Angka ini naik tajam dibanding tahun 2013 silam di mana jumlahnya hanya berkisar antara 10,3 ton per orang.
Penulis: Eriec Dieda