NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz berdasarkan hasil pemantauannya pada gelaran Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu menyimpulkan bahwa partisipasi masyarakat pemilih Jakarta tinggi serta memenuhi target Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sekalipun, angka golput yang terbilang tidak sedikit.
Begitu juga dengan partisipasi masyarakat Jakarta, dirinya menilai tidak hanya memilih di TPS tetapi mereka para pemilih juga turut terlibat mengawasi proses penghitungan suara. “Terdapat antusiasme yang cukup kuat dalam proses pelaksanaan tahapan Pilkada Jakarta,” kata Masykur baru-baru ini.
Sementara itu lanjut dia, dengan memperhatikan perolehan dan kemenangan masing-masing pasangan calon dapat disimpulan, masing-masing pasangan calon mempunyai basis pemilih yang perbedaannya cukup signifikan.
“Perbedaan perolehan suara menunjukkan latar belakang karakter pemilih, keyakinan keagamaan serta mendasarkan pada visi, misi dan program yang diajukan pasangan calon,” sambung.
Adapun pasangan calon, saran dia perlu memperhatikan pemilih yang tidak menyuarakan pilihannya di TPS (golput). Dengan jumlah pemilih Golput sebesar 1.668.902 (23 persen) dapat menjadi kunci atas untuk meraih kemenangan di putaran kedua.
“Dalam masa kampanye berikutnya, pasangan calon perlu lebih kuat menajamkan visi, misi dan programnya untuk meyakinkan pemilih golongan putih. Meyakinkan masyarakat agar datang ke TPS untuk membuktikan pilihannya jauh lebih mudah daripada berusaha mengubah pilihan sebelumnya,” terangnya.
Editor: Romandhon