Traveling

Jajanan Tradisional Nusantara Dalam Lintasan Sejarah (Bagian 2)

NUSANTARANEWS.CO – Dalam lintasan sejarah yang panjang Nusantara telah menemukan dinamikanya tersendiri. Berbagai corak suku, adat istiadat dan jajanan tradisonal telah mewarnai peradaban di Indonesia pada perkembangannya.

Kondisi ini turut mempengaruhi masyarakat Nusantara dalam menghasilkan berbagai produk olahan kulinernya. Sebagaimana dalam artikel sebelumnya telah disebutkan terkait kuliner tradisional khas Nusantara. Berikut ini beberapa jajanan lokal yang menyimbolkan kekayaan Indonesia di berbagai daerah:

Pupudak Banjarmasin

Pupudak Kuliner Khas Banjarmasin/Foto: Dok. @hrudyariffin
Pupudak Kuliner Khas Banjarmasin/Foto: Dok. @hrudyariffin

Di daerah asalnya yakni di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Pupudak menjadi salah satu kuliner yang sangat populer. Cita rasanya yang lezat membuat kuliner yang satu ini mudah beradaptasi dengan lidah banyak orang.

Rasa manis yang dihasilkan dari kuliner tradisional Pupudak berasal dari gula merah (gula aren). Secara umum, bahan utama dari panganan warga Banjarmasin ini terbuat dari tepung sagu. Mungkin para foodies tak menyangka jika sagu ternyata mampu menghasilkan olahan kuliner yang nikmat di dalam kuliner Pupudak.

Baca Juga:  Indonesia Mulai Terapkan Green Tourism dan Wellness di Sektor Pariwisata 

Adapun warna hijau dari Pupudak dihasilkan dari daun pandang. Jadi tak perlu takut dengan penggunaan pewarna makanan, sebab pewarna yang digunakan sangat aman, dengan memanfaatkan daun pandan.

Limpiang Pinyaram Minangkabau

Limpiang Pinyaram kuliner tradisional Minangkabau. Foto IST
Limpiang Pinyaram kuliner tradisional Minangkabau. Foto IST

Di kalangan orang Minangkabau, kue Limpiang hanya dapat kita jumpai pada perayaan ritual adat atau perayaan keagamaan. Secara tampilan, kue Limpiang Pinyaram ini nyaris menyerupai kuliner kucur di Jawa. Bedanya, jika kucur berbentuk bulat datar, maka Limpiang Pinyaram memiliki benjolan ke atas di tengahnya.

Saat masuk ke dalam mulut, kita akan merasakan bagaimana rasa manis dan gurih mendominasi kuliner yang satu ini. Rasa manis yang dihasilkan dari jajanan tradisional Limpiang Pinyaram di peroleh dari campuran gula di dalam adonan. Sedangkan cita rasa gurih, dihasilkan dari campuran santan kelapa yang kental.

Secara taste, makanan khas Kabupaten Solok Selatan ini mudah beradaptasi dengan lidah banyak orang. Limpiang Pinyaram berbahan dasar utama dari beras ketan yang sudah digiling halus. Selanjutnya dicampur dengan berbagai bahan-bahan lain, sebelum akhirnya digoreng.

Baca Juga:  Indonesia Mulai Terapkan Green Tourism dan Wellness di Sektor Pariwisata 

Kue Kojo Jambi

Kue Kojo Jajanan Tradisional Khas Jambi/Foto: Dok. @arieparikesit
Kue Kojo Jajanan Tradisional Khas Jambi/Foto: Dok. @arieparikesit

Bagi warga Jambi dan sekitarnya, Kue Kojo merupakan salah satu jajanan lokal yang sangat populer. Bahkan di pasar-pasar tradisional di Jambi, Kue Kojo dengan sangat mudah kita temui.

Keistimewaan Kue Kojo khas Jambi ini adalah tampilan dan rasanya yang lezat. Dimana rasa manis yang bercampur gurih membuat lidah yang merasakannya ingin terus nambah. Bau harum dan rasa gurih yang dihasilkan dari Kue Kojo ini berasal dari daun pandan dan santan.

Aroma dari daun pandan pada jajanan pasar ini sangat kuat. Sehingga bagi siapapun yang menciumnya mudah untuk mengenalinya. Selian itu, teksturnya yang lembut seperti agar-agar, membuat jajanan lokal ini disukai oleh banyak kalangan. Tidak hanya anak-anak dan orang dewasa, namun orang tua yang sudah ompong pun menggemari kuliner yang satu ini. (red-01)

Related Posts

1 of 419