NUSANTARANEWS.CO – Wakil Presiden Jussuf Kalla menyatakan bahwa suatu bangsa yang besar tidak ditentukan oleh kekayaan alam saja. Akan tetapi juga ditentukan oleh kekayaan pikiran, inovasi, dan eksistensinya dalam membesarkan negara, dalam hal ini adalah negara Indonesia.
“Kemajuan bangsa ini, kemajuan kita semua. Kesulitan bangsa, kesulitan kita juga. Kita perlu kreatifitas dan inovasi. Kita jangan hanya melihat satu sisi tapi semua sisi,” jelas JK dalam sambutan pembuka Kongres Nasional ke-1 Keluarga Alumni Keluarga Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA-KAMMI) di Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (12/11).
Menurut JK kemajuan Indonesia merupakan tanggung jawab rakyat bersama dan perlu didorong dengan kreatifitas dan inovasi. Indonesia, lanjut JK, yang saat ini bersistem demokrasi perlu kritik untuk memajukan bangsa.
“Indonesia kembali demokratis. Boleh saja kritik untuk demokrasi silakan tapi demokrasinya dulu dimajukan. Ada kritikan, saya sebagai Wapres saya mendengar kritikan itu apa untuk memajukan bangsa ini,” tambah JK kepada hadirin yang diantaranya adalah Ketua DPR RI Ade Komarudin serta Wakil DPR RI Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
Kader-kader organisasi misalnya, lanjut JK, menjadi salah satu penerus siklus kemajuan bangsa. Selain dengan kritik sehat, demokrasi juga harus didorong dengan kemajuan sumber daya manusia.
“Di samping bernostalgia, saudara. Jangan siklusnya saja, siklus kebaikan juga harus berjalan. Karena itu kita juga jaga bangsa ini dengan kritik dengan sebaik-baiknya, tapi kita juga majukan dengan orangnya, kemajuan itu kita buat, kita dorong.” terangnya.
Selain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden ketiga RI BJ Habibie dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga dijadwalkan hadir di acara Kongres Nasional ke-1 KA-KAMMI kali ini. (AH/red-02)