NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Keputusan pemerintah yang menaikkan harga gula tentunya diharapkan mampu mendatangkan kesejahteraan bagi petani tebu di Indonesia.
“Jelas sekali dari sisi petani tebu kami mendukung karena ini tentunya akan mendatangkan kesejahteraan bagi mereka,” jelas anggota komisi B DPRD Jawa Timur Subianto di Surabaya, Rabu (8/11/2023).
Politisi Demokrat ini mengungkapkan disaat petani komoditi lain mendapatkan pupuk subsidi, justru petani tebu tidak mendapatkan pupuk subsidi. “Terlebih saat ini lahan perkebunan untuk tebu semakin hari semakin berkurang. Ini justru berdampak pada ekonomi petani tebu. Sudah gak dapat pupuk subsidi, lahan perkebunan untuk tebu juga berkurang,” terang pria asal Kediri.
Ke depan, lanjut Subianto, dirinya berharap pemerintah untuk berupaya memaksimalkan cara untuk bisa menjaga produksi dari gula nasional. “Jangan impor terus dan prioritaskan gula nasional demi sejahterakan petani tebu. Beri pupuk subsidi untuk petani tebu dan tambah anggaran untuk meningkatkan produksi pergulaan nasional,” jelasnya.
Pemerintah diam-diam telah menaikkan harga gula di tingkat konsumen dengan harga saat ini Rp 16 Ribu per kilo. Keputusan tersebut ditetapkan menyusul lonjakan harga di tingkat produsen dan sebagai hasil rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga pada tanggal 31 Oktober 2023 lalu.
Keputusan pemerintah menaikkan harga gula acuan diantaranya untuk mempercepat realisasi impor gula konsumsi. Dengan begitu, stok bisa aman untuk memenuhi kebutuhan musim Natal-Tahun Baru nanti, sampai jelang Ramadan-Lebaran tahun 2024 nanti. (setya)
