NUSANTARANEWS.CO, Teheran – Pemeirntah Iran dilaporkan telah menandatangani dua kontrak pembangunan kilang minyak di luar negeri, kata Parviz Mohammadnejad, seorang anggota parlemen Iran, lansir Tasnim News, Senin (11/9).
Mohammadnejad mengatakan bahwa parlemen Iran telah berulang kali merekomendasikan Kementerian Perminyakan Iran agar segera mengambil langkah untuk menarik investasi asing dan membangun “kilang ekstrateritorial”.
Ditambahkannya, membangun kilang di luar Iran akan meningkatkan hubungan internasional negara itu di sektor energi dan membantu Teheran menghasilkan pendapatan mata uang yang tinggi dan berkelanjutan.
“Pembangunan kilang ekstrateritorial memiliki banyak keuntungan, karena akan memudahkan akses ke pelanggan tanpa hambatan,” kata Mohammadnejad.
“Venezuela memiliki banyak kilang yang membutuhkan pengetahuan dan teknologi terkini dari negara kita. Kita dapat memanfaatkan kapasitas tersebut untuk mencapai tujuan kita di dalam dan di luar kawasan. Kami dapat mengakses pelanggan tanpa membayar biaya tambahan dengan cara ini, karena biaya tambahan dan tambahan untuk ekspor minyak sangat tinggi saat ini,” sambungnya.
Pada bulan Agustus lalu, Qasem Saedi, anggota Komite Energi Parlemen Iran mengatakan bahwa pembangunan kilang minyak ekstra-teritorial, kini menjadi salah satu strategi Iran dalam upaya menembus sanksi Amerika Serikat (AS), kutip IRNA (5/8).
Lebih jauh diungkapkannya bahwa salah satu isu mendasar yang mengkhawatirkan Barat adalah masuknya teknologi Iran ke negara-negara yang berada di halaman belakang mereka.
“Mereka tahu betul bahwa salah satu peluang yang dapat diciptakan Iran untuk menetralisir dampak sanksi itu adalah berkontribusi dalam pengembangan industri minyak negara lain seperti Venezuela.”
Dia lebih lanjut mencatat bahwa Republik Islam juga telah menyatakan kesiapan untuk memberikan layanan yang sama ke Lebanon.
“Kemungkinan besar mereka akan menyambut baik usulan itu dan kami pasti akan bekerja sama dengan negara-negara lain di Asia Tengah dalam waktu dekat,” tambah Saedi.
Selain Venezuela, Iran diketahui telah mencapai kesepakatan kerjasama energi dengan Suriah dan Irak untuk membangun kilang di negara-negara tersebut dan mengoperasikannya sebagai pemegang saham. (Banyu)
