NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Program HET pemerintah tak merata. Masalah mahalnya harga minyak goreng di pasaran masih menjadi keluhan warga Surabaya. Meski Pemprov sudah memberlakukan HET (Harga Eceran Tertinggi) sebesar Rp 14 ribu dan satu minyaj goreng satu harga, namun fakta dilapangan masyarakat di Surabaya masih mengeluhkan mahalnya harga tersebut.
“Saat saya turun ke Surabaya, hampir mayoritas warga mengeluhkan mahalnya minyak goreng. Rupanya program minyak goreng murah Pemprov Jatim belum merata. Ini harus menjadi perhatian Pemprov atas keluhan warga tersebut,” ujar anggota DPRD Jatim Lilik Hendarwati di Surabaya, Minggu (6/2).
Politisi PKS ini mengatakan selama ini gubernur Khofifah selalu melakukan pencitraan terhadap harga murah minyak goreng. “Pencitraannya luar biasa sekali, namun belum merata sampai Surabaya. Program gubernur minyak goreng murah tak kunjung sampai di Surabaya,” jelasnya.
Tak hanya itu,kata Lilik, dirinya melihat belum ada operasi pasar minyak goreng murah di Surabaya. “Setahu saya Pemkot Surabaya tak pernah melontarkan adanya minyak murah. Justru gubernur Khofifah yang paling semangat adanya minyak murah di Jatim,” lanjutnya.
Ditambahkan oleh Lilik, pihaknya berharap agar operasi pasar minyak murah segera digelar di Surabaya. “Ibu-ibu rumah tangga itu mengeluh kalau ada minyak goreng murah tapi dipasar tidak ada. Tapi kalau yang harganya mahal di pasaran di took besar misalnya swalayan dan lainnya ada. Ini yang membingungkan masyarakat,” jelasnya.
Sekedar diketahui, untuk menekan mahalnya minyak goreng di pasaran, Menko Perekonomian mengeluarkan kebijakan yaitu yang akan menyediakan minyak goreng untuk masyarakat dengan harga Rp 14.000 per liter dengan menugaskan kepada Menteri Perdagangan untuk memastikan ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau, menyiapkan regulasi serta mekanismenya, dan menyiapkan regulasi Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng per 1 Februari 2022.
Untuk diketahui, per 1 Februari produk minyak goreng dengan kemasan premium HET nya adalah Rp. 14 ribu per liter , kemasan sederhana HETnya Rp. 13.500 per liter sedangkan untuk minyak goreng curah HETnya dibandrol Rp. 11 ribu per liter. (setya)