NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Ancaman bencana hidrometeorologi akan terjadi di sejumlah daerah di Jatim, salah satunya di Malang Raya. Cuaca esktrem akan menimbulkan sejumlah bencana misalnya longsor, banjir bahkan ancaman adanya Tsunami.
Menurut anggota DPRD Jatim Jajuk Rendra Kresna, masyarakat Malang Raya diharapkan untuk waspada adanya ancaman bencana Hidrometeorologi hingga akhir tahun 2021 ini.
Dikatakan oleh politisi partai NasDem ini, kesiapsiagaan tidak hanya di level pemerintah daerah saja. Masyarakat juga harus diajak untuk sadar lingkungan sekitar agar memahami risiko bencana yang dihadapi. Menurutnya, gotong royong menjadi salah satu upaya meminimalisir risiko bencana.
“Misalkan sungai di wilayah tersebut rawan banjir akibat pendangkalan atau sedimentasi, maka masyarakat sekitar bisa bergotong royong melakukan normalisasi sederhana, menanam pohon disepanjang daerah aliran sungai, dan sebagainya,” ujarnya saat reses di Malang Raya, Selasa (2/11).
Dikatakan oleh Jajuk, perlu ada sosialisasi dini di masyarakat terhadap bencana Hidrometeorologi. “Semua harus tahu apa yang dilakukan untuk menyelamatkan diri saat terjadi bencana. Contohnya saat dipasar atau di jalan. Dimanapun berada harus tetap waspada,” jelas wanita yang juga ketua PMI kabupaten Malang ini.
Jajuk mengungkapkan setelah berhasil menyelamatkan diri sendiri, saatnya bisa menyelamatkan orang lain. Tak hanya itu, kata Jajuk, perlu juga pembelajaran sejak dini kebencanaan terhadap anak-anak di sekolah.
“Harus ada pengenalan lingkungan sekolah kepada anak-anak. Misalnya, sekolahnya satu lantai atau dua lantai. Kalau dua lantai apa yang harus dilakukan anak-anak untuk turun dari kelas jika terjadi bencana. Hal ini harus disosialisasikan kepada anak juga sejak dini,” jelasnya. (setya)