Berita UtamaPolitikTerbaru

Kemendagri Gelar Podcast Bahas Pancasila untuk Indonesia Tangguh

Kemendagri gelar Podcast bahas Pancasila untuk Indonesia Tangguh.
Kemendagri gelar Podcast bahas Pancasila untuk Indonesia Tangguh.

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kemendagri gelar Podcast bahas Pancasila untuk Indonesia Tangguh. Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Pol & PUM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Podcast dengan topik “Pancasila dalam Tindakan Bersatu untuk Indonesia Tangguh”. Adapun Narasumber yang dihadirkan, yaitu Deputi Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rima Agristina. Acara Ngobrol Politik Podcast atau Ngopi episode ke-3 kali ini disiarkan langsung di channel Youtube Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, pada Rabu (14/7).

Dalam pembahasannya, Rima menjelaskan, kondisi krisis seperti pandemi Covid-19, serta banjirnya informasi dari berbagai kanal dan media, masyarakat harus bersatu dan tidak mudah percaya informasi yang menyesatkan, apalagi sampai mengadu domba dan menghancurkan kesatuan bangsa.

“Ayo kita kuatkan dengan meningkatkan kepercayaan satu sama lain, jangan mudah percaya berita-berita, harus dicek kebenarannya dan jangan mudah diadu domba,” ujar Rima.

Baca Juga:  Sosok Hashim Djojohadikusumo Jadi Magnet 37 Organisasi Bergabung di FORMAS

Kondisi ini juga perlu didukung dengan kepercayaan atau trust dari masyarakat kepada pemerintah sebagai pemegang otoritas kebijakan dalam pengendalian pandemi Covid-19.

Rima juga meminta masyarakat agar tak mudah percaya pada informasi atau berita yang tidak jelas sumber dan kebenarannya yang dapat menggerus kepercayaan masyarakat. “Dengarkan arahan dari pemerintah dan jangan mudah terprovokasi,” tandasnya.

Kehadiran Pancasila sebagai konsensus bersama dan ideologi bangsa, perlu diimpelementasikan dalam berbagai sisi kehidupan dan berbagai kondisi. Dalam kondisi pandemi saja, kehadiran Pancasila dalam setiap derap langkah dan tindakan masyarakat amat dibutuhkan, sehingga tak boleh hanya dimaknai sebagai simbol saja, namun sebagai falsafah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Lima Sila ini menjadi konsensus kita bersama, dalam kita menghargai keberagaman, keyakinan, ketuhanan bagaimana? Menghargai sesama manusia seperti siapa? Kemudian bagaimana kita menjadi satu, bersama sebagai suatu bangsa, terlebih dalam kondisi pandemi ini? Ini ada dalam sila ketiga,” beber Rima (Red)

Baca Juga:  DPRD Nunukan Tetapkan 3 Perempuan Sebagai Pimpinan Periode 2024-2029

Sumber: Puspen Kemendagri

Related Posts

1 of 3,050