NUSANTARANEWS.CO – Tanggal 21 September ini dunia sedang memperingati World Alzheimer’s Day (Hari Alzheimer Sedunia). Sebuah peringatan yang dikhususkan untuk memberikan dukungan moril, support dan motivasi pagi para penderita penyakit Alzheimer.
Penyakit Alzheimer bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh siapapun, namun sebagai tetangga, keluarga, dan teman, kita harus memberikan perhatian kepada para penderita Alzheimer. Jangan malah sebaliknya, kita memberikan perlakukan kasar kepadanya. Bahkan mengasingkannya ke panti jompo.
Memang, siapapun akan merasa jengkel dan serba repot ketika harus menghadapi penderita Alzheimer. Dimana si penderita kerap lupa, marah, penutup, dan sulit berkomunikasi, membuat siapapun yang menghadapinya dibuat ‘stres’ olehnya.
Sikap-sikap yang ditunjukkan oleh para penderita Alzheimer sesungguhnya di luar batas kesadarannya. Jangan tambahi beban psikologi mereka dengan umpatan-umpatan dan maki-makian yang justru akan membuat jatuh mentalnya.
Para penderita Alzheimer butuh perhatian dan kasih sayang guna perbaikan psikologisnya. Jika kondisi mentalnya semakin kuat, maka peluang untuk memulihkan ingatan-ingatannya akan semakin mudah.
Nah, diperingatan hari Alzheimer sedunia yang bertepatan pada tanggal 21 September ini, kita harus terus mengkampanyekan kepada dunia dan orang-orang sekitar untuk lebih cerdas dan bijak dalam memperlakukan para penderita Alzheimer. Dekati mereka dengan kasih sayang. Jangan intimidasi mereka dengan teror mental yang justru membuat si penderita semakin menderita.
Kita tahu bahwa kepedulian dunia terhadap para penderita Alzheimer sangat tinggi. Bahkan insan perfilman juga memiliki kepedulian pada penyakit ini, dengan banyak film-film bertemakan Alzheimer. Meski demikian, dalam praksisnya tidak sedikit orang-orang disekitar pasien, ternyata masih banyak yang ‘buta’ dengan jenis penyakit yang dialami orang terdekatnya tersebut.
Semoga diperingatan hari Alzheimer sedunia kali ini, kesadaran dan kepedulian terhadap para penderita Alzheimer semakin tinggi. Tidak hanya dalam bentuk kampanye-kampanye yang bersifat seremonial belaka, namun juga harus dalam tataran praktiknya. (Adhon MK)
