Kesehatan

Sering Bermimpi Saat Tidur Berpotensi Rawan Demensia?

NUSANTARANEWS.CO – Sebuah penelitian terbaru mengklaim bahwa demensia akan lebih cenderung dialami oleh orang yang sering bermimpi saat tidur. Selama dua belas tahun investigasi yang dilakukan oleh ilmuan AS menemukan bahwa Rapid Eye Movement (REM) yang terjadi pada manusia erat kaitannya dengan penyakit neurologis yang tidak dapat disembuhkan.

The Telegraph melaporkan, bahwa sebuah data hasil penelitian menunjukkan prosentase untuk setiap persen pengurangan jumlah waktu tidur yang dihabiaskan untuk REM, dapat meningkatkan   kemungkinan demensia untuk orang yang mengalaminya tersebut sebesar 9 persen.

REM merupakan tidur dengan gerak mata cepat, sejatinya ini adalah kondisi normal yang ditandai dengan gerakan cepat dan acak pada mata seseorang. REM adalag tahapan dalam tidur dimana bermimpi terjadi dan ada aktivitas otak, peningkatan suhu tubuh, pemanasan lebih cepat dan denyut nadi juga berjalan lebih cepat.

Sementara itu demensia sendiri merupakan gangguan tidur yang hingga saat ini belum diketahui penyebabnya.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

Sebuah tim penelitian yang mempelajari pola tidur dari Noston University School of Medicine mempelajari pola tidur dari 321 peserta dengan usia di atas 60 tahun. Penelitian tersebut diikuti rata-rata selama 12 tahun untuk menentukan resiko demensia.

Salah satu dokter dalam penelitian tersebut yaitu Dr. Mattew Pase mengatakan, “Berbagai tahap tidur dapat berbeda mempengaruhi fitur utama penyakit Alzheime.”

“Temuan kami melibatkan mekanisme tidur dengan REM sebagai prediktor demensia,” ungkapnya.

Pase dan rekan-rekan dalam penelitian tersebut menemukan bahwa orang yang secara konsisten tidur lebih dari sembilan jam setiap malam mengalami dua kali resiko demensia dalam 10 tahun dibandingkan dengan orang yang tidur selama sembilan jam atau kurang.

Jadi, penelitian tersebut berujung pada kesimpulan bahwa REM merupakan indikator bahwa seseorang mengalami mimpi dalam tidurnya. Mekanisme tidur pada seseorang dengan adanya REM, merupakan prediktor demensia. Maka dari itu, penelitian ini mengklaim bahwa orang yang tidur dengan bermimpi, yang biasanya disebut dreamer atau pemimpi akan lebih cenderung mengalami demensia.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Penulis: Riskiana
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 3