Traveling

Ulat Sagu, Kuliner Khas Papua Yang Mendunia

Ulat Sagu, kuliner khas Papua yang mendunia.
Ulat Sagu, kuliner khas Papua yang mendunia/Foto: Ist.

NUSANTARANEWS.CO – Ulat Sagu, kuliner khas Papua yang mendunia. Papua selain memiliki panorama alam yang indah, hutan-hutan tropisnya juga menjadi rumah bagi beragam flora dan fauna. Siapa yang tak kenal dengan burung Cendrawasih yang menjadi khas Papua? Keelokan dan keindahannya telah mendunia. Dan masih banyak lagi, belum lagi dengan kehidupan budaya lokal yang masih terpelihara dengan baik.

Salah satu kuliner lokal khas Papua yang medunia adalah “ulat sagu” yang belakangan banyak diburu oleh pecinta traveling, khususnya penggemar makanan ekstrim.

Makanan populer khas Papua ini, kini digandrungi oleh pecinta kuliner dari luar negeri seperi Malaysia, Australia, Jepang bahkan Amerika. Hal ini tidak lain karena kandungan protein yang terdapat di dalam ulat sagu sangat tinggi. Setiap 100 gram ulat sagu, mengandung 9,34 persen protein. Angka ini jauh lebih tinggi dari protein yang dihasilkan telur ayam. Selain itu, ulat sagu juga bebas dari kolesterol, sehingga baik untuk kesehatan tubuh.

Baca Juga:  Indonesia Mulai Terapkan Green Tourism dan Wellness di Sektor Pariwisata 

Mungkin bagi sebagain orang merasa jijik dan mual saat hendak memakan kuliner ekstrim yang satu ini. Bagi masyarakat timur Indonesia, ulat sagu segar biasa dikonsumsi langsung, atau direbus dan dijadikan sambal, serta ada juga yang dibakar seperti sate.

Bila dimakan mentah-mentah, ketika digigit rasanya gurih disertai lumernya cairan manis dengan aroma khas sagu dari perutnya.

Banyak pelancong asing saat berkunjung ke tanah Papua tertarik untuk mencicipi ulat sagu ini yang disajikan dalam bentuk sate yang dipanggang di atas bara api. Bedanya, penyajian sate ulat sagu ini tidak menggunakan bumbu-bumbu lain layaknya sate-sate pada umumnya yang ada di Nusantara.

Pontensi kuliner ulat sagu cukup menjanjikan jika dikelola dengan baik dan benar, terutama dengan menjaga budidaya tanaman sagu agar habitat dan ekosistem sagu terus terjaga secara berkelanjutan. (Novi)

Related Posts

1 of 3,050