Sport

Jurus Jitu Pembawa Berkah Bagi Pasangan Greysia/Apriyani

Jurus jitu pembawa berkah
Jurus jitu pembawa berkah bagi pasangan Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu di “Indonesia Masters Super 500 2020”.

NUSANTARANEWS.CO – Jurus jitu pembawa berkah bagi pasangan ganda putri Indonesia. Hasil menggembirakan diraih oleh pasangan ganda putri andalan Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu di “Indonesia Masters Super 500 2020”. Berlaga sebagai unggulan ke-8 Greysia/Apriyani berhasil merebut gelar juara di Istora Senayan setelah di babak final mengalahkan pasangan Denmark Maiken Fruergaard/Sara Thygesen dengan skor 18-21 21-11 23-21. Kemenangan ini menambah koleksi gelar Greysia Polii/Apriyani setelah mereka menjuarai India Open Super 500 2019.

Keberhasilan ini tak terlepas dari perubahan gaya main pasangan Greysia/Apriyani di awal tahun 2020. Tak puas dengan hanya menjadi semifinalist di Malaysia Masters Super 500 2019, Greysia/Apriyani kemudian menyempurnakan jurus-jurus serang mereka yang ternyata berhasil menjadikan mereka juara di rumah sendiri. Perubahan gaya main menyerang Greysia/Apriyani ini merupakan modal yang baik untuk menambah koleksi gelar mereka di musim 2020 yang sedang bergulir.

Ketika mereka mulai berpasangan di tahun 2017, permainan menyerang pasangan ganda putri baru Indonesia ini cukup menyulitkan ganda-ganda elit dunia. Bahkan juara ganda putri dunia 2017 – Chen Qingchen/Jia Yifan berhasil ditaklukkan dengan skor 5-21 10-21 oleh Greysia/Apriyani.

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Ciri khas bermain mereka yang bertipikal all-around, dinamis, saling mengisi dan silih berganti menjadi “penggebuk” memang cukup menjanjikan di masa depan. Mereka juga siap meladeni dari belakang dengan pukulan-pukulan tajam, atau berada di depan untuk memancing lawan memberikan bola-bola enak kepada mereka. Gaya bermain yang begitu dinamis ini membuat mereka sering disebut sebagai “Minionswati” – karena gaya permainan mereka mirip dengan ganda putra Indonesia Kevin/Markus.

Namun sayangnya memasuki 2018 hingga 2019, gaya permainan dinamis Greysia/Apriyani mengalami perubahan menjadi lebih lamban, mereka memainkan rally panjang untuk meraih poin. Hal ini ternyata sangat tidak menguntungkan bagi permainan mereka, terutama mengingat usia Greysia yang sudah memasuki kepala tiga, dan membuka kepada lawan-lawan mereka untuk mencecar defend backhand Apriyani yang memang belum terlatih sempurna. Apalagi mereka terkadang harus bermain lebih dari satu jam, dan itu membuat mereka sering kalah dari ganda putri Jepang yang terkenal memiliki stamina dan keuletan di atas rata-rata.

Baik Greysia maupun Apriyani memang belum memiliki jurus smash yang mematikan bagi lawan, sehingga mereka membutuhkan waktu untuk “membunuh” lawan-lawannya – di samping cedera yang dialami oleh Greysia di tahun 2019 yang membuat penampilan mereka terlihat menurun.

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Namun di penghujung 2019, berkat latihan keras mereka, pada event Sea Games 2019 dan World Tour Finals 2019 – jurus-jurus serang mereka yang hilang kembali menonjol, dan bahkan kombinasi serangan drive-drive mereka kembali merepotkan lawan. Satu hal yang dirasakan anyar adalah perbaikan jurus service Greysia dengan gaya service forehand layaknya pemain tunggal putri. Meski gagal lolos dari fase grup World Tour Finals 2019, namun mereka berhasil meraih medali emas Sea Games 2019.

Memasuki musim 2020, pola permainan mereka terlihat semakin matang. Service Greysia memang membuka serangan bagi lawan, namun kini Apriyani dengan sigap menerima serangan smash kearah backhandnya yang mulai terlatih dengan baik. Defend mereka pun terlihat semakin kokoh siap menghadapi gempuran lawan yang melakukan serangan balik.

Hal yang mengembirakan dan cukup menyolok adalah jurus smash Apriyani yang semakin keras dan  kerap memberi poin bagi pasangan Indonesia ini. Bukan itu saja, netting Apriyani juga semakin akurat sehingga memaksa lawan mengangkat bola untuk menjadi “santapan” enak pasangan Indonesia. Juga jurus bola-bola setengah yang membuat lawan tergoda untuk melakukan serangan yang sering berujung bola menyangkut di net. Kombinasi drive Greysia/Apriyani terlihat semakin padu yang mampu membuat lawan melakukan kesalahan sendiri.

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Kita berharap pasangan Greysia/Apriyani terus giat melatih semua jurus serang mereka menjadi lebih handal untuk menaklukkan lawan-lawan mereka. Demikian pula dengan kuda-kuda pertahanan, harus lebih sigap dan ulet dalam menerima serangan terutama ketika menghadapi pasangan Chen Qingchen/Jia Yifan yang memiliki smash keras yang mematikan. Di samping itu, Qingchen/Yifan juga dapat memainkan emosi Greysia dan Apriyani agar melakukan kesalahan sendiri ketika mengembalikan service forehand Greysia.

Greysia tampaknya harus memperbaiki servicenya, terutama untuk service forehand agar tidak terlalu pendek dan membuat bola tanggung. Service forehand memanjang memang membuka lawan langsung melakukan penetrasi serangan, namun dengan kesigapan kuda-kuda pertahanan, Greysia/Apriyani harus mampu menerima serangan, dan mengembalikan bola dengan tepat ke posisi yang menyulitkan lawan.

Semoga Greysia/Apriyani terus meningkatkan level permainan mereka lebih tinggi lagi agar di Olimpiade 2020 dapat meraih medali emas pertama bagi ganda putri Indonesia. “Terus semangat!” (ed/banyu)

Penulis: Pang Jannis

Related Posts

1 of 3,050