NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Insiden penyerangan terhadap Wiranto di Kabupaten Padeglang, Banten tersebar di lini media sosial sekaligus menjadi sorotan.
Bermaksud menghadiri peresmian gedung baru di Universitas Mathla’ul Anwar, Kamis (10/10) pagi, saat turun dari mobil Menko Polhukam langsung disambut serangan oleh orang tak dikenal di wilayah Menes. Penyerang dilaporkan melakukan aksi penusukan.
Saat kejadian, pelaku bersama istrinya dan polisi telah mengamankannya.
Aksi penyerangan terhadap Wiranto itu dibenarkan Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo. Dia mengungkapkan penyerang menggunakan senjata tajam bermaksud hendak menusuk Wiranto.
Sejumlah media mengkonfirmasi insiden ini, terutama kondisi Wiranto. Kabid Humas Kapolda Banteng, AKBP Edi Sumardi memastikan Wiranto dalam keadaan aman sementara yang terluka adalah Kapolsek Menes yang menghalangi aksi pelaku.
https://twitter.com/WahabisLokal/status/1182181833317863425
Tweeps,
Apapun alasannya, Tindakan Penusukan Menkopolhukam Wiranto di Gerbang Lapangan Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, yg dilakukan Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Fitri Andriana ini tidak dapat dibenarkan samasekali.
Indonesia adalah Negara Hukum, Harus diusut tuntas. pic.twitter.com/H4fLrFb1m0— KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo2) October 10, 2019
Video percobaan penusukan terhadap Wiranto ini tersebar luas di jejaring media sosial. Sejumlah akun menyebarkan video insiden tak terduga tersebut dengan beragam komentar.
Sementara itu, politisi Partai Demokrat Roy Suryo juga turut berkomentar terkait insiden tersebut.
“Apapun alasannya, tindakan penusukan Menkopolhukam Wiranto di Gerbang Lapangan Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, yang dilakukan Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Fitri Andriana ini tidak dapat dibenarkan sama sekali. Indonesia adalah negara hukum, harus diusut tuntas,” ujar Roy. (eda)
Editor: Eriec Dieda