Budaya / SeniKhazanah

Deretan Novel Charles Dickens yang Dibaca Sepanjang Masa

Enam Novel Terbaik Charles Dickens Sepanjang Masa. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)
Enam Novel Terbaik Charles Dickens Sepanjang Masa. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Sastra Dunia – Bicara sastra Indonesia, tak dapat mengesampingkan diskursus sastra dunia. Banyak nama sastrawan terkemuka dunia familiar di Indonesia. Salah satunya ialah novelis besar Inggris, Charles Dickens.

Saking pentingnya kontribusi karya-karya sastra dari Inggris, BBC Indonesia merangkum pandangan krititus dari seluruh dunia tentang novel-novel terbaik Inggris. Guna mendapatkan penilaian kritis kolektif serta objektif, Jane Ciabattari salah satu kontributor BBC Culture memilih 82 buku kritik sastra, dari Australia sampai Zimbabwe, tanpa satu pun dari Inggris.

Laku kebudayaan inspiratif tersebut mendorong redaksi NUSANTARANEWS.CO untuk menampilkan salah satu Novelis Besar Inggris yaitu Charles Dickens. Hal ini dilakukan untuk menghargai dedikasi dan kontribusinya terhadap pembaca sastra di Indonesia, khususnya di kalangan sastrawan pun di ruang-ruang kelas akademik pada jurusan Sastra Inggris. Hal ini dilakukan juga sebagai doa di hari kematian Dickens pada 9 Juni 1870 silam.

Jane, menerangkan, daftar ini tidak memasukkan kategori nonfiksi, drama, puisi naratif atau epik, pun tidak ada kumpulan cerita pendek. Jadi, hanya novel, karya novelis Inggris. Nama-nama besar penyair dan cerpenis Inggris misal Morte D’Arthur atau James Joyce yang begitu populer di Indonesia.

“Novel Inggris telah mempengaruhi bentuk penulisan di seluruh dunia selama berabad-abad, jadi kami merasa, adalah penting untuk mendapatkan suatu perspektif global. Kritikus-kritikus yang kami pilih hidup dan bekerja di berbagai tempat di seluruh dunia, dari Amerika Serikat dan dataran Eropa, hingga Australia, Afrika, Asia, India dan Timur Tengah,” kata Jane, seperti dikutip dari BBC, 9 Desember 2015.

Baca Juga:  Ketum APTIKNAS Apresiasi Rekor MURI Menteri Kebudayaan RI Pertama

Dari 100 novel dengan nilai 10 pilihan para kritikus, empat diantaranya adalah novel karya Charles Dickens yakni Dombey and Son, David Copperfield, Bleak House, dan Great Expectations. Demi memenuhi ekspektasi pembaca, NUSANTARANEWS.CO menambahkan dua novel Dickens yaitu Oliver Twist dan A Christmas Carol. Berikut ini ulasan singkat keenam novel tersebut:

  1. Oliver Twist (1837–1839)

Novel ini merupakan karya Dickens pertama dengan unsur kritik. Dickens menceritakan kehidupan Oliver, sosok anak yatim piatu yang ditinggal sang ibu setelah melahirkannya. Sementara itu, Oliver tidak mengetahui siapa sosok ayahnya. Selebihnya, pembaca diajak melihat kehidupan anak-anak pencuri di London. Buku ini pertama kali dipublikasikan pada 1838.

  1. A Christmas Carol (1843)

Cerita tentang Christmas Carol pertama kali diterbitkan pada 19 Desember 1843. Genre di dalamnya mengusung cerita tentang hantu-hantu di hari Natal yang dikenal dengan sebutan Christmas Carol. Dickens menulis cerita ini terinspirasi dari keadaan keluarganya sendiri yang sempat terlilit utang pada Oktober 1843. Ia kemudian bekerja sebagai penulis untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Selain itu, Dickens juga menggambarkan arti dari Natal melalui cerita ini.Novel karya Dickens yang satu ini menyita banyak perhatian penggiat literatur karena alur ceritanya yang membuat banyak orang jatuh cinta.

  1. Dombey and Son (1848)
Baca Juga:  LANAL Nunukan Berhasil Lepaskan Jaring Yang Melilit KM Kandhega Nusantara 6

Charles Dickens menyajikan stereotype orang kaya di masa pra-industri, yang digambarkan sombong dan lebih menyukai anak lelaki ketimbang anak perempuan. Paul Dombey, saudagar kaya pemilik perusahaan pelayaran, sangat bahagia saat istrinya melahirkan anak lelaki. Meski sebelumnya Paul sudah memiliki anak perempuan bernama Florence, tetapi dia membenci anak itu karena dia selalu mengharapkan anak laki-laki.

  1. David Copperfield (1850)

David Copperfield terbit pada November 1850. Novel ini mengisahkan petualangan pemuda dengan masa kecil tak bahagia dan miskin. Di antara semua karakter, ada Murdstone, sosok ayah tiri David. Satu-satunya yang memberikan perhatian lebih pada David ditemani bibi yang tangguh. Sementara itu, ada sosok Dora dan Micawber, dua orang perempuan cantik yang menyita perhatian David. Buku ini juga dinobatkan sebagai cerita favorit anak-anak. Manurut banyak sumber, novel ini terinspirasi dari Maria Beadnell, cinta pertama Dickens yang terhalang restu ayah Maria. Karakter tokoh Dora, istri pertama David Copperfield disebut-sebut terinspirasi dari sosok Maria.

  1. Bleak House (1853)

“Bleak House”, jika diIndonesiakan berarti “Rumah Suram”. Isinya tentang kritik sosial terhadap kehidupan di London pada pertengahan abad 19. Dickens mengambil setting waktu tahun 1852 yang secara khusus menyorit kebobroknya sistem hukum perdata di Inggris waktu itu, secara spesifik mengenai hal waris. Singkat Cerita, ada sebuah kasus hak waris yang dilangsungkan selama bertahun-tahun, bahkan beberapa generasi telah mati dan dilahirkan selama kasus tersebut berlangsung. Kasus ini dikenal dengan nama kasus Jarndyce dan Jarndyce. Kasus ini disebut-sebut menghabiskan seluruh energi, waktu, dan kepandaian para pengacara di High Court of Chancery, London, dan para penuntut hak waris yang tadinya muda dan penuh harapan, lama kelamaan-menjadi tua dan hancur hidupnya selama menunggu penyelesaian/keputusan atas kasus Jarndyce dan Jarndyce. Kasus ini telah membuat nasib banyak orang menjadi begitu sengsara. Persoalannya adalah karena tidak ada pengacara yang mampu memahami surat waris Jarndyce.

  1. Great Expectations (1861)
Baca Juga:  Bupati Nunukan Apresiasi Digelarnya Festifal Budaya Banjar

Pip, sang tokoh utama dalam novel yang telah diangkat ke layar lebar ini, digambarkan sebagai anak lelaki yatim piatu, hampir mirip dengan tokoh Oliver dalam Oliver Twist. Pip dikisahkan bercita-cita untuk menjadi sosok gentleman setelah melakukan pekerjaan kotor dalam hanya dalam beberapa pekan. Dalam buku yang terbit pertama kali pada 1861 ini, dibumbui drama kriminal dan rasa bersalah, dendam serta rasa dihargai. Ada juga tokoh Magwitch, seorang narapidana yang menakutkan. Agar tidak terlalu tegang, Dickens menyelipkan karakter Estella, perempuan cantik yang dingin dan optimis. Serta seorang wanita tua, Miss Havisham, sosok pengantin berwajah eksentrik. (NN/ Judul Terdahulu: Enam Novel Terbaik Charles Dickens Sepanjang Masa)

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,148