Warta Luka Seorang Penyair
Cinta dan airmata, kata seorang penyair
Adalah warna yang tidak ada
Pada lukisan wajah pahlawan
Keduanya terus kita genggam
Melintasi perkotaan,
Dengan tarian kupu-kupu pesisir
Yang teramat sulit untuk kita tafsir.
Adapun angka-angka sunyi selalu berkembang
Tersimpan pada ladang-ladang panjang
Sebelum nama biji-bijian
Tumbuh di sekitar ingatan.
Sementara luka yang terus kita pahat
Ternyata semakin sederhana juga kita ingat
Menusuk pada kepekatan awan pagi
Dari yang pergi hingga yang menanti
Semuanya sama-sama tersakiti
Lubtara, 2019
Keterangan: Puisi berjudul Warta Luka Seorang Penyair ini adalah karya penyair muda adal Sumenep, Madura bernama Bj Akid