Puisi

Warta Luka Seorang Penyair

sajak, sajak inarotul ummah, pilu ayahanda, rintihan pujangga, bertemu dalam sunyi, sajak indonesia, sajak penyair, penyeir indonesia, puisi indonesia, puisi nusantara, nusantaranews
Lukisan Lelaki Tuan dan Beban (The Old Man and His Burden). Pelukis/Artist Basoeki Abdullah (Cat Minyak di Kancas/Oil on Canvas – 80cm x 130 cm) tahun 1992. (Foto: Arsip SelArt/NUSANTARANEWS.CO)

Warta Luka Seorang Penyair

 

Cinta dan airmata, kata seorang penyair
Adalah warna yang tidak ada
Pada lukisan wajah pahlawan

Keduanya terus kita genggam
Melintasi perkotaan,
Dengan tarian kupu-kupu pesisir
Yang teramat sulit untuk kita tafsir.

Adapun angka-angka sunyi selalu berkembang
Tersimpan pada ladang-ladang panjang
Sebelum nama biji-bijian
Tumbuh di sekitar ingatan.

Sementara luka yang terus kita pahat
Ternyata semakin sederhana juga kita ingat
Menusuk pada kepekatan awan pagi
Dari yang pergi hingga yang menanti
Semuanya sama-sama tersakiti

 

Lubtara, 2019

 

 

Keterangan: Puisi berjudul Warta Luka Seorang Penyair ini adalah karya penyair muda adal Sumenep, Madura bernama Bj Akid

Related Posts

1 of 3,052