Khazanah

Presiden Jancukers: Aku Adalah Sampah Kalau Beraninya Cuma Membuka Aib Junjungan Orang Lain

Presiden Jancukers Sujiwo Tedjo. (FOTO: Istimewa)
Presiden Jancukers Sujiwo Tedjo. (FOTO: Istimewa)

NUSANTATANEWS.CO, Jakarta – Budayawan Sujiwo Tedjo alias Bapak Presiden Jancuckers dengan kapasitasnya sebagai sosok yang berumah di angin menuliskan quotes introspektif bagi jamaahnya di ruang maya, Twitter tentang peran dan fungsi sejati dari setiap profesi. Barangkali, juga termasuk, para politisi yang berada di bawah kehendak para pimpinanannya.

“Kalau aku gak tega membongkar aib junjunganku dan kaki-tangannya, karena aku hidup dari mereka, maka aku gak akan tega membongkar aib junjungan orang lain dan kaki-tangannya. Aku akan fokus bicara tentang kebaikan2 junjunganku dan kaki-tagannya saja,” cuit pria yang akrab disapa mbah Tedjo di akun ‏@sudjiwotedjo.

Baca Juga:

Pemilik nama Jack Separo Gendeng di Twitter ini juga menyatakan metaforis bahwa, “aku” tak lain hanya sampah jika beraninya membuka aib pimpinan orang lain tetapi bungkam terhadap aib junjungan sendiri.

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

“Selangit lapis tujuh pun gelar akademis/gelar keagamaanku, aku adalah sampah kalau beraninya cm membuka aib junjungan orang lain & kaki-tangannya tapi bungkam terhadap aib junjungan sendiri dan kaki-tangannya. Karena itu berarti gelar2 akademis/keagamaanku ud dikerumuni belatung,” kicau Mbah Tedjo.

Warga net yang membaca cuitan Presiden Jancukers itu langsung klik dengan perdebatan para politisi terkait penampilan para kandidat Calon Presiden dalam gelaran debat kedua Capres yang digelar oleh KPU RI pada Minggu (17/2/2019) lalu.

Bahkan, terkait cuitan Mbah Tedjo soal aib di atas, Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal mengaitkannya dengan harta capres yang sempat tersentuh dalam debat capres kedua.

“Pejabat publik hrs siap diblejetin hartanya. Juga yg nyalon presiden. Itu bukan buka aib, tp mencegah korupsi. Asal jgn fitnah! Kita ga bakal tau korupnya keluarga Cendana kalo hartanya ga diblejetin ke publik. Tanpa buka aib keluarga Cendana, ga bakal ada reformasi 98!,” tweet balasan @sahaL_AS untuk mbah Tedjo.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Apresiasi Digelarnya Festifal Budaya Banjar

“Saya pengen tanya ke Mbah @sudjiwotedjo, apakah Mjlh Tempo yg blejetin lahan milik keluarga Cendana ini termasuk karegori buka aib? Bedanya apa dgn yg dilakukan Jokowi ketika buka2an ttg lahan yg dikuasai Prabowo? Tolong jawab ya Mbah :),” tanya Akhmad Salah kepada Mbah Tedjo.

Menanggapi pernyataan sekaligus pertanyaan Akhmad Sahal, Mbah Tedjo justru merasa heran, perihal tweetnya yang dikaitkan dengan debat kedua capres.

“Salam Kang Sahal, aku sama sekali babar blas ndak ada memaksudkan twit ini ke salah satu paslon dgn hartanya. Segoblok2ku, aku tahu bahwa harta pejabat publik/calonnya bukan aib dan bukan masalah pribadi… Krn itu ada LHKPN …Kok twitku jadi digiring ke sana ya …heuheu,” tanggap Mbah Tedjo.

Baca Juga:  LANAL Nunukan Berhasil Lepaskan Jaring Yang Melilit KM Kandhega Nusantara 6

“Sugeng enjang, Mbah @sudjiwotedjo. Saya ga menggiring, tp bolanya ngglinding sendiri ke sana.. 🙂 Poin saya, prinsip ga boleh buka aib siappun itu saya setuju. Dan memang harus begitu. Tp itu tak berlaku utk pejabat publik atau calon. Demi maslahat publik,” timpal @sahaL_AS.

“Ya ok.. Suwun Kang… tapi usulku.. bila intelektual membuka aib junjungan kubu lain dan slagordenya.. baiknya ia juga membuka aib junjungannya sendiri dan slagordenya… Atau, intelektual itu fokus mengungkapkan kebaikan junjungannya sendiri dan slagordenya saja…,” tanggap Mbah Tedjo lagi.

(red/mys/nn)

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,148