Rubrika

BPBD Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Tsunami Serang Daerah Pesisir Pantai Jatim

pesisir pantai jatim, nelayan jatim, bpbd jatim, dprd jatim, ancaman tsunami, tsunami selat sunda, nusantaranews
Anggota Komisi D DPRD Jatim Atika Banowati meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jatim untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan dalam menghadapi bencana di Jatim, terlebih ancaman tsunami di daerah pesisir di Jatim. (Foto: NUSANTARANEWS.CO/Setya N)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota Komisi D DPRD Jatim Atika Banowati berharap agar BPBD Jatim untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan dalam menghadapi bencana di Jatim, terlebih ancaman tsunami di daerah pesisir pantai Jatim.

“Kondisi cuaca tak menentu dan kurang bersahabat sehingga perlu ada peningkatan kewaspadaan. Jangan sampai tsunami di Selat Sunda beberapa waktu lalu terjadi di Jatim dengan korban jiwa mencapai ratusan jiwa. Kalau diantisipasi jika terjadi, bisa menekan korban jiwa ,” terangnya saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (25/12/2018).

Politisi asal Partai Golkar ini lalu menjelaskan terkait tsunami di selat Sunda yang tanpa ada tanda-tanda secara tiba-tiba terjadi tsunami.

”Terjadinya begitu cepat dan semua tak bisa menduga kalau ada tsunami. Tanpa ada tanda-tanda awal misalnya gempa dan lain-lain tak muncul dan langsung air laut naik dan terjadi tsunami.Hal ini harus diantisipasi oleh BPBD Jatim,” jelas Atika.

Baca juga: Update Korban Tsunami Selat Sunda: 281 Meninggal, 1.016 Luka-Luka dan 57 Hilang

Baca Juga:  Bapenda Tulungagung Gelar Gebyar Undian Berhadiah Pajak Daerah 2024

Baca juga: BNPB: Indonesia Belum Punya Sistem Peringatan Dini Tsunami

Peningkatan ke waspadaan tersebut, kata Atika dilakukan berbagai macam diantarannya melakukan penguatan pemantauan di beberapa obyek wisata pantai atau pun di beberapa wilayah kampung nelayan di Jatim.

Sekadar diketahui, Indonesia kembali berduka setelah tsunami yang datangnya secara tiba-tiba tanpa disertai tanda-tanda, Rabu (22/12) menyerang wilayah disekitaran selat Sunda. Dalam peristiwa tersebut dari data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga hari ini, Senin (25/12) pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.

Korban dan kerusakan ini terdapat di lima kabupaten terdampak yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran. Jadi wilayah di Provinsi Banten dan Lampung yang berada di Selat Sunda. Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain.

Baca Juga:  Pemkab Sumenep Gelar Upacara HSN 2024, Peserta Menggunakan Baju Ala Santri

Pewarta: Setya N
Editor: M Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,065