Lintas NusaRubrika

PW Ansor Sulawesi Tengah Gelar Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan

Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) PW Anshor Sulteng. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)
Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) PW Anshor Sulteng. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Palu – Tantangan keagamaan, kemasyarakatan dan kebangsaan kian hari kian komplek. Munculnya kelompok orang yang merasa dirinya paling benar (truth claim) dan menyalahkan orang lain, bahkan mulai mengkafirkan pihak lain (takfiri) sangat mengkhawatirkan.

Kekhawatiran itu diungkapkan Ruchman Basori Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Bidang Kaderisasi saat Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) GP Ansor Sulteng bertempat di ketinggian Gunung Gawalise, Pondok Pesantren Majelis Dzikir Nurul Khairaat Palu.

“Radikalisme dan intoleransi telah merusak bangunan keagamaan yang moderat, toleran dan damai sebagaimana ajaran yang dicontohkan oleh Walisongo dan ulama-ulama NU”, kata Ruchman.

Alumni IAIN Walisongo ini menandaskan GP Ansor adalah satu-satunya organisasi pemuda yang pasang badan untuk mengcounter dan melawan kelompok-kelompok radikal dan intoleran.

“Bagi Ansor Pancasila adalah final dan NKRI harga mati di bumi nusantara ini”, katanya.

Sementara itu Al-Habib Muhammad Sholeh Bin Abu Bakar Al Idrus Pimpinan Majelis Dzikir Nurul Khairaat berpesan kepada peserta PKL untuk berdakwah, mengajak orang untuk berislam dengan cara lemah lembut. “Ajaklak orang untuk memahami dan masuk Islam dengan cara damai, kasih sayang dan lemah lembut”.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Selenggarakan Temu Forum Anak Daerah (TEFA) dan Peringatan Hari Anak Sedunia 2024

Habib Sholeh berdakwah mengajak orang yang belum sadar dan rata-rata belum masuk Islam dengan pendekatan budaya. “Berdakwah dengn sesama Islam menurut saya kurang tantangan, saya lebih tertarik berdakwah di lingkungan orang-orang yang belum sadar keluhuran Islam”, kata Habib Rotan, nama lain dari beliau.

PKL Angkatan VII PW Absor Sulawesi Tengah dilaksanakan pada tanggal 20-24 Desember 2018 dan diikuti oleh 40 orang perwakilan dari Pimpinan Cabang Ansor se-Sulteng dan beberapa kader PW Ansor Gorontalo.

PKL yang digelar kali ini adalah dalam suasana duka mendalam atas musibah gempa dan tsunami Palu. Di sekeliling tempat acara masih terhampar tenda-tenda para Pengunsi Korban Gempa, Tsunami dan Liquifaksi. “Pengkaderan tidak boleh berhenti agar lahir anak bangsa yang mempunyai kepedulian sosial, cinta NKRI dan menjadi muslim yang moderat, walau kondisi kita sedang berduka”, kata Ruchman.

Bertindak selaku instruktur dari Pimpinan Pusat Ansor, KH. Luthfi Thomafi (Gus Luthfi), Sahran Raden, Faisal Attamimi, Nizar Rahmatu, Ruchman Basori dan Instruktur PW Ansor Alamsyah Palenga dan Fahmi Balkhair.

Baca Juga:  JB9 Ajak Jurnalis Teladani Akhlak Rasulullah di Peringatan Maulid Nabi

Alamsyah Palenga mengatakan kegiatan PKL ini merupakan kegiatan pertama setelah dirinya dilantik menjadi Ketua PW Ansor Sulteng.

“Kita akan tata organisasi ini dengan baik dan kita harus perbanyak kader-kader Ansor untuk menggerakan wadah ini”. (red/nn)

Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,148