Ekonomi

7 Program Inovasi Pertanian di Sumenep Segera Terealisasi Tahun Ini

Arif Firmanto Kepala Dispertahortbun Sumenep Madura. (foto :nusantaranews.co /mahdi)
Arif Firmanto Kepala Dispertahortbun Sumenep Madura. (foto :nusantaranews.co /mahdi)

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Sebagai langkah strategis dalam memajukan sektor pertanian, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep akan segera merealisasikan 7 program inovasi pertanian pada tahun 2020.

Kepala Dispertahortbun Arif Firmanto menjelaskan 7 program inovasi pertanian sebagai wujud untuk memajukan pertanian di Sumenep. Sehingga kedepan masyarakat diharapkan dapat mengembangkan pertanian dengan baik sesuai dengan teknologi yang ada.

“7 program inovasi pertanian segera terealisasi tahun ini,” jelas Arif, Sumenep, Jumat, 13 Maret 2020.

Kata Arif, pertama yakni program pengembangan demontration plot (demplot) melalui pilot project tanaman padi di pulau masalembu, dimana pulau ini tidak pernah ada tanaman padi. Sehingga dari hasil tanamannya sangat bagus.

“Demplot tersebut kita uji coba satu hektar, dari hasil itu pertumbuhannya cukup bagus sehingga masyarakat di sana mulai tertarik,” ucapnya.

Dispertahotrbun juga melakukan pendampingan di dua kecamatan yakni Guluk guluk dan Gapura untuk program penguatan petani mandiri benih (PMB). Bahkan kata Arif ada salah satu petani atas nama Kamillah yang mendapatkan pin emas dari Presiden RI Joko Widodo, karena sukses melakukan difusi lahan, mulai dari 0,5 hektare mencapai 40, 60 dan hingga 115 hektare.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Akan Perjuangkan 334 Pokir Dalam SIPD 2025

Disamping itu dispertahortbun juga menginisiasi kelompok pangan olahan seperti bawang merah, cabe dan kelor dan tanaman lainnya. Sumber dananya berasal dari Islamic Development Bank (IsDB) dan International Funf for Agricultural Development (IFAD).

“Untuk Jawa Timur hanya dua kabupaten Malang dan Sumenep yang mendapatkan upland project, Se Indonesia ada 14 Kabupaten Kota yang mendapatkan program itu,” kata Arif.

Program keempat pengembangan wisata tani teknologi tanaman pangan holtikultura dan perkebunan, program ini akan dilaksanakan di Desa Gadu Barat Kecamatan Ganding dengan luas lahan sekitar 10-11 hektare.

Untuk program kelima melepasan varietas unggul lokal cabe jamu. Progran ini merupakan satu satunya di Indonesia serta akan diurus proses legalitas varietas unggul lokal cabe jamu. Keenam program penerapan teknologi panen dan irigasi hemat air dilahan kering.

Program ketujuh gerakan pembaharuan pembangunan pertanian berbasis teknologi informasi, penerapan satu data pertanian dengan menggunakan teknologi modern.

“7 Program ini perlu mendapatkan dukungan dari semua petani di Sumenep, sehingga kemajuan teknologi pertanian di pulau garan ini bisa diwujudkan dengan mudah,” harap Arif. (md/amd)

Baca Juga:  Layak Dikaji Ulang, Kenaikan HPP GKP Masih Menjepit Petani di Jawa Timur

Related Posts

1 of 3,140