NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dalam tujuh bulan ke depan, tepatnya hingga Desember 2017 ada sebanyak 69 perwira tinggi (pati) Polri yang akan pensiun. Dua di antara jenderal Polri yang akan pensiun itu adalah Irwasum Komjen Dwi Priyatno yang pensiun November dan Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan yang pensiun Desember 2017.
Dari penelusuran Ind Police Watch (IPW) ada tiga jenderal yang disebut-sebut akan menggantikan posisi Dwi Priyatno di Irwasum, yakni Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Arif Wahyunadi, dan Irjen M Iriawan. Semuanya dari Akpol 84. Jika Irjen M Iriawan naik bintang tiga, posisi Kapolda Metro Jaya yang akan ditinggalkannya diperkirakan akan dijabat oleh Irjen Condro Kirono atau Irjen Rycko Amelza Dahniel. Sedangkan Jenderal Budi Gunawan meski pensiun dari Polri dipastikan tetap memegang jabatan Kepala BIN.
Menurut Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, pensiunnya 69 pati ini membuat gerbong mutasi di Polri akan bergerak cepat. Soalnya, selain ada jenderal dan komjen, pati yang pensiun ini melibatkan enam angkatan. Akpol 82 ada 6 pati yang pensiun, Akpol 83 ada 11, Akpol 84 ada 27, Akpol 85 ada 17, Akpol 86 ada 7, dan Akpol 87 ada 1 orang. Total pati berpangkat Irjen yang pensiun hingga akhir Desember 2017 ada 11 orang, selebihnya brigjen dan sedikit kombes, yang memegang sejumlah jabatan strategis di Polri.
“Gelombang pesiun jenderal Polri ini akan terus berlanjut hingga awal 2018 dimana Komjen Budi Waseso akan pensiun bulan Februari dan Komjen Arif Wachyunadi akan pensiun Mei 2018. Pensiunnya sejumlah jenderal bintang tiga ini dipastikan akan membuat gerbong mutasi di Polri bergerak cepat. Sehingga mutasi kali ini menjadi sangat strategi mengingat akan berlangsungnya Pilpres 2019,” kata Neta dalam siaran persnya, Kamis (27/4/2017).
Dalam menyikapi akan pensiunnya 69 pati itu, IPW berharap Polri tetap mengedepankan semangat reformasi kepolisian dan menekankan pada Delapan Visi Misi Kapolri Tito Karnavian saat uji kepatutan di Komisi III DPR. Visi Misi Tito itu antars lain, mewujudkan organisasi dan postur Polri yang ideal, mewujudkan pemberdayaan kualitas SM Polri, dan meningkatkan kesejahteraan anggota Polri. Dengan demikian hanya kader terbaik yang punya komitmen dan kapabilitas yang menempati jabatan dan posisi strategis di Polri.
“Artinya mutasi tidak berdasarkan suka atau tidak suka elit tertentu. Sehingga Kapolri Tito Karnavian akan terbantu untuk mewujudkan Polri yang mandiri, profesional, proporsional, dan moder,” papar Neta.
Pewarta: Eriec Dieda
Editor: Achmad Sulaiman