Hankam

Empat Sosok Ini Dinilai IPW Berpotensi Menjadi Kapolri Baru

kapolri, ipw, kapolri baru, tito karnavian, pergantian kapolri, nusantaranews
Kepolisian RI. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Presidium IPW, Neta S Pane melemparkan isu soal pergantian Kapolri yang sejak 2016 dijabat Jenderal Pol Tito Karnavian. Menurut Neta, sedikitnya ada empat perwira tinggi polisi yang akan menggantikan Tito.

Keempat kandidat tersebut di antaranya Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, Kapolda Sumatera Utara Irjen Agus Andiyanto dan Kapolda Yogyakarta Irjen Ahmad Dofiri.

“Keempat kandidat dimaksud kini menjabat sebagai Kapolda. Dua di antaranya yakni Irjen Luki Hermawan (Akpol angkatan 1987) yang kini menjabat Kapolda Jawa Timur, dan Irjen Gatot Eddy Pramono (Akpol angkatan 1988) yang sekarang menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Ketiga, Irjen Agus Andriyanto yang kini menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara dan merupakan Akpol angkat 1989. Keempat, Irjen Ahmad Dofiri yang kini menjabat sebagai Kapolda Yogyakarta dan merupakan lulusan terbaik (Adimakayasa) Akpol Angkatan 1989,” kata Neta seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (3/8/2019).

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Dalam waktu dekat, kata Neta, ada dua jenderal bintang tiga yang akan pensiun. Keduanya Komjen Condro Kirono yang kini menjabat Kabaharkam dan Komjen Ari Dono Sukmanto yang diketahui memrupakan Wakapolri.

“Sebelum dijadikan sebagai calon Kapolri, beberapa di antara empat perwira tinggi itu akan dinaikkan pangkatnya menjadi Komjen atau jenderal bintang tiga. Informasi tersebut menguat karena dalam beberapa waktu dekat ada dua jenderal bintang tiga yang pensiun.Dan dalam waktu dekat ini memang ada dua Komjen yang akan pensiun, yakni Kabaharkam Komjen Condro Kirono dan Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto,” terang Neta.

Jika benar bakal ada pergantian Kapolri, Neta berharap calon pengganti Tito tidak seangkatan dengannya yakni Akpol 1987. “Tapi dari angkatan Akpol yang lebih muda sehingga terjadi regenerasi pimpinan di lembaga kepolisian. Namun, keputusan akhir tetap ada di tangan Presiden Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif,” ucapnya. (eda)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,075