550 Planet Baru Seperti Bumi di Luar Antariksa

NUSANTARANEWS.CO – Sebanyak 1.284 planet di luar tata surya resmi dimasukkan ke daftar dunia di luar tata surya oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). 1.284 planet tersebut ditemukan melalui teleskop Kapler andalan NASA dan menjadi temuan terbesar sepanjang sejarah.

Selasa (10/5) kemarin, para Ilmuwan menambah jumlah planet menjadi 3.264. 550 di antaranya adalah planet berbatu seperti planet bumi dan 9 planet dimungkinkan berada di orbit yang bisa mendukung kehidupan manusia di luar planet bumi.

Para ilmuwan menyebut kesembilan planet tersebut bisa mendukung temperatur dengan permukaan yang dapat digenangi air. Sebab posisinya terletat di jarak yang tepat dari satu bintang. Temuan terbaru ini menambah jumlah planet yang bisa mendukung kehidupan menjadi 21 planet.

Diumumkan juga oleh para ilmuan, untuk mengkonfirmasi planet baru temuan teleskop andalan NASA, mereka mengunakan teknik analisis baru dengan model statistik. Para ilmuan tidak menghiraukan skenario bahwa hal itu hanya nampak terlihat seperti planet lain yang mengorbit.

“Sekarang kami tahu, akan ada banyak planet yang dimungkinan bisa lebih banyak dari jumlah bintang. Pengetahuan ini memberitahu misi masa depan bahwa ada kebutuhan untuk membawa kami lebih dekat untuk mencari tahu apakah kita sendiri di alam semesta, ” ungkap Direktur Divisi Astrofisika, Paul Hertz dalam siaran persnya.

“Sebelum teleskop antariksa Kepler diluncurkan, kita tidak mengetahui apakah planet luar Tata Surya itu tergolong langka, atau hal yang umum di galaksi kita,” tambah Paul Hertz.

Ilmuwan utama Kepler di Ames Research Center NASA di Moffett Field California, Natalie Batalha mengungkapkan bahwa lebih dari 10 miliar planet yang berpotensi dihuni manusia di seluruh galaksi dengan jarak rata-rata sekitar 11 tahun cahaya dari bumi.

“Secara astronomis, posisinya bertetangga sangat dekat dengan bumi,” ujar Natalie sebagaimana dilansir Reuters.

“Jumlah planet seukuran Bumi diperlukan dalam mendesain misi masa depan untuk pencarian lingkungan yang bisa dihuni dan kehidupan,” tambahnya. (Sel)

Exit mobile version