Berita UtamaMancanegara

Mengenal Proyek Deep Space Gateway Rusia-AS

NUSANTARANEWS.CO – Badan antariksa Rusia Roscosmos dan NASA mengatakan telah menandatangani perjanjian kerja sama itu pada pekan lalu ketika berlangsung konferensi astronautika di Adelaide, Australia. NASA mengatakan, kerja sama itu mencerminkan pandangan ke depan oleh kedua badan antariksa tadi untuk memperluas eksplorasi manusia di alam raya.

Tampaknya hanya kerjasama Penjelajahan antariksa sajalah dari sedikit kerja sama internasional yang telah berlangsung lama antara AS dan Rusia, yang tidak terpengaruh oleh ketegangan politik.

Berbicara kepada Sputnik, seorang pakar Rusia memberikan wawasan. Igor Mitrofanov dari Space Research Institute yang bermarkas di Moskow mengatakan kepada Sputnik bahwa pembuatan kendaraan berawak bulan akan menambah maju secara signifikan pelaksanaan proyek tersebut

“Kami percaya bahwa ini bisa menjadi proyek terpadu, yang menetapkan pesawat antariksa berawak yang beroperasi bersamaan dengan stasiun otomatis di orbit dekat bulan yang rendah,” kata Mitrofanov, mengacu pada stasiun bulan yang direncanakan, yang juga dikenal sebagai Deep Space Gateway atau Gerbang ke Alam Raya, suatu proyek bertahap untuk menyiapkan manusia pergi ke tempat-tempat yang lebih jauh dari Bumi. 

Pada saat yang sama, dia mencatat bahwa diskusi terperinci tentang arsitektur stasiun lunar masa depan belum dimulai. Mitrofanov mengatakan bahwa diskusi ini hanya akan relevan bila kendaraan berawak Rusia yang canggih untuk mengangkut astronot dan kosmonot ke orbit dekat bulan telah dibangun.

Baca Juga:  Turun Gunung Ke Jatim, Ganjar Bakar Semangat Bongkar Kecurangan Pemilu

Mitrofanov mengatakan bahwa kendaraan ini akan dipelihara dan diisi bahan bakar oleh astronot dan kosmonot yang akan menyiapkan peralatan ilmiah untuk misi selanjutnya.

Proyek tersebut membayangkan pembangunan sebuah pelabuhan antariksa berawak yang mengorbit bulan, yang akan digunakan sebagai batu loncatan untuk menjelajah benda-benda angkasa yang lebih jauh.

“Saya berpikir bahwa secara strategis, ketika orang belajar terbang ke bulan, dan kapan akan ada ekspedisi di Bulan, stasiun otomatis akan tetap berada di tempat,” katanya, memuji stasiun ini sebagai “bantuan mendesak untuk menyediakan pekerjaan astronot dan kosmonot. ”

Pada akhir September, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos Igor Komarov mengatakan bahwa Rusia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk membuat sebuah stasiun orbital lunar yang disebut Deep Space Gateway dengan dukungan negara-negara BRICS. Dia menambahkan bahwa modul pertama dari stasiun tersebut dapat diselesaikan pada tahun 2024-2026.

Roscosmos dan NASA sepakat akan menggunakan standardisasi dalam pembuatan unit-unit docking atau penggabungan dengan stasiun antariksa itu, dan juga dalam pembuatan alat-alat penyelamatan. AS dan Rusia juga telah membahas penggunaan roket-roket Proton-M dan Angara buatan Rusia untuk membangun stasiun antariksa itu mulai pertengahan 2020 nanti. (Banyu)

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan OPD Berburu Takjil di Bazar Ramadhan

 

Related Posts

1 of 64