Mancanegara

50 Tentara Turki dan 500 Tentara Bayaran GNA Tewas di Libya

50 Tentara Turki dan 500 Tentara Bayaran GNA Tewas di Libya
50 Tentara Turki dan 500 Tentara Bayaran GNA Tewas di Libya. Mig-21 LNA/Foto: xairforce

NUSANTARANEWS.CO – 50 tentara Turki dan 500 tentara bayaran GNA tewas di Libya. Angkatan Udara Libyan National Army (LNA) yang dipimpin oleh Marsekal Khalifa Haftar, melakukan tiga serangan udara yang menargetkan sejumlah posisi saingannya dari Government of National Accord (GNA) yang berbasis di Tripoli. Sumber militer setempat pada Jum’at (3/4) mengatakan bahwa, Angkatan Udara LNA telah melakukan tiga serangan udara terhadap pasukan GNA di pemukiman Abu Qurayn dan di lembah Zamzam.

Seperti diketahui, Pemerintahan Dewan Perwakilan yang berbasis di Tobruk dengan dukungan Tentara Nasional Libya sejak 2016 mulai mengaktifkan dan memodernisasi jet-jet tempur MiG-21, MiG-23BN dan MiG-23ML dengan bantuan Mesir dan UEA sehingga memiliki cukup kekuatan udara untuk melakukan serangan terhadap posisi kekuatan militer GNA.

Tidak mengherankan bila dengan cepat LNA dapat mengantisipasi rencana serangan GNA yang terdeteksi mengerahkan sejumlah besar konvoi kendaraan militer dari Misrata di barat laut ke arah desa al-Heisha dan lembah Zamzam.

Baca Juga:  Apakah Orban Benar tentang Kegagalan UE yang Tiada Henti?

Juru bicara LNA, Mayor Jenderal Ahmad al-Mismari, menyatakan bahwa pasukan Haftar telah memperoleh kendali atas sejumlah kota seperti al-Assah, al-Jameel, Riqdalin dan Zaltan dari kendali GNA yang terletak di Libya barat. Wilayah tersebut sekarang bebas dan aman.

Sebelumnya, al-Mismari juga mengungkapkan bahwa 20 tentara Turki terbunuh dalam serangan udara yang menargetkan sebuah situs milisi dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) di Misrata.

Dalam sebuah pernyataan eksklusif di portal berita Al-Ain, pada hari Rabu, al-Mismari mengatakan bahwa LNA menyerang ruang operasi penerbangan di Akademi Angkatan Udara di Misrata yang menewaskan 20 tentara Turki. Tujuh tentara Turki menjadi sasaran di dalam ruang operasi sementara 13 lainnya tewas di kediaman Air College.

Dengan demikian, al-Mismari menambahkan bahwa dengan korban baru-baru ini, jumlah korban tewas tentara Turki di Libya menjadi lebih dari 50 personel setelah MOU Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden GNA Fayez al-Sarraj pada November lalu.

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

Selain itu, juru bicara LNA ini mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas tentara bayaran di Libya naik menjadi 500 orang hingga pekan lalu. Hal ini menunjukkan bahwa Presiden Fayez al-Sarraj telah menempatkan tentara bayaran di garis depan di sebagian besar medan pertempuran, terutama di Misrata timur dan sekitar ibukota Tripoli. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,049
  • slot raffi ahmad
  • slot gacor 4d
  • sbobet88
  • robopragma
  • slot gacor malam ini
  • slot thailand