NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Asosiasi Media Online Sumenep (AMOS) menggelar Focus Group Discussion (FGD), di Ballroom Resto Ayam Brewok jalan Pahlawan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu (26/9).
Ketua Amos, Junaidi menyampaikan, kegiatan tersebut sengaja mengusung tema “Program Pokir, Siapa Diuntungkan? Hal tersebut guna mengetahui realisasi pokir dan sesuai tidak dengan peruntukannya.
“Ini kami (AMOS, red) gelar untuk mengetahui dengan jelas seperti apa program pokir dan inputnya terhadap masyarakat,” terangnya.
Dalam kegiatan tersebut, AMOS juga mengundang beberapa pihak terkait, yakni Fraksi DPRD, Bapedda, Inspektorat, Praktisi Hukum, Ketua Kadin, NGO dan sejumlah pelaku Media di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Ketua Asosiasi Media Online Sumenep.
Menurutnya, FGD dilaksanakan sesuai dengan hasil kajian internal AMOS yang dilaksanakan setiap dua minggu sekali.
“AMOS mempunyai agenda rutin setiap dua minggu sekali. Dalam agenda tersebut kami membahas beberapa topik atau fenomena di masyarakat yang tujuannya bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat di Bumi Sumekar ini,” jelasnya.
Namun, pada acara tersebut Ketua DPRD Sumenep tidak hadir, para peserta FGD merasa kecewa, karena semua peserta menginginkan penjelasan konkrit tentang pokok pokok pikiran (Pokir) yang merupakan hasil usulan Legislator.
“Sungguh sangat di sayangkan ketua DPRD tidak hadir, padahal kami sangat berharap pemaparan tentang Pokir dari ketua DPRD langsung,” terang Farid
Kepala Bappeda Sumenep Yayak Nurwahyudi mengakui jika ada “jatah” anggota dewan lewat pokir itu. Menurut Yayak masing-masing anggota dewan mendapatkan dana Rp 2 miliar.
“Tapi, di dalam APBD atau program tidak ada bedanya dengan kegiatan lainnya. Jadi, sama,” ucapnya.
Yayak menegaskan, anggaran untuk pokir di tahun 2022 nantinya sebesar Rp 117 miliar. Jadi, ada kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Sekitar 117 miliar,” tutupnya. (mh)