NUSANTARANEWS.CO, Madiun – Ribuan aparat dari unsur TNI/Polri dan Satpol PP Madiun Jawa Timur serta dibantu pengamanan swakarsa turun ke jalan untuk mengamankan tradisi bulan Suro pada Kamis, 21 September 2017.
Tidak kurang dari 1.340 personel dikerahkan untuk mengamankan tradisi tahunan ini. Tradisi bulan Suro yang merupakan budaya lokal yang telah berlangsung sejak puluhan tahun silam dan hingga kini oleh kedua Perguruan Pencak Silat Setia Hati Terate maupun Winongo masih tetap dijaga keberlangsungannya sebagai pelestarian budaya lokal.
Tercatat lebih dari 1.700 pendekar datang dalam tradisi Suro tahun ini, selain dari Madiun, para pendekar juga datang berbagai wilayah di Indonesia seperti dari Ngawi, Tulungagung, Kediri, Lamongan, Surabaya, Cepu dan bahkan ada yang datang dari negara tetangga Timor Leste dan Hongkong.
“Nyekar” atau ziarah di makam para leluhur mereka dan pengesahan warga baru Setia Hati Terate merupakan bagian dari tradisi dalam menyambut datangnya bulan Suro atau bulan Muharam dalam hitungan kalender Islam.
“Agar seluruh pihak terkait, baik yang melaksanakan pengamanan maupun peserta ziarah sama-sama menjaga agar seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan sebagaimana kesepatakan yang telah dituangkan dalam maklumat,” himbau Dandim Madiun Letkol Inf Rachman Fikri dalam keterangan tertulis, Jum’at (22/9/2017).
Hingga berita ini diturunkan situasi dan kondisi wilayah Madiun dan sekitarnya terpantau aman dan terkendali, namun demikian aparat keamanan masih tetap bersiaga untuk mengantisipasi perkembangan di lapangan. (Ahmad Rantelino)
Editor: Romandhon