Mancanegara

Michelle Obama Curhat Pengalaman Rasis di Gedung Putih

NUSANTARANEWS.CO – Michelle Obama Curhat Pengalaman Rasis di Gedung Putih. Jika anda berpikir bahwa tindakan rasis hanya menimpa orang yang berada dalam posisi lemah, mungkin anda telah salah. Michele Obama, bahkan pernah mengalaminya ketika dirinya tinggal di Gedung Putih.

Istri mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama, Michelle Obama siapa sangka kalau dirinya bisa mengalami tindakan diskriminatif dan rasis bahkan ketika dirinya menjadi First Lady di Amerika Serikat. Hal ini mungkin belum pernah diungkapkan sebelumnya.

Dilaporkan The Independent, tampil di Denver pada Selasa lalu Michelle Obama membeberkan pengalaman yang sempat mematahkan hatinya tersebut. Sebagai first lady berkulit hitam pertama, Michelle mengaku dirinya kerap mendapatkan perlakuan kurang mengenakan dimana dia dijuluki sebagai “kera terinjak” oleh seorang pejabat Visginia Barat. Julukan lain juga dihadirkan padanya dengan sebutan “wajah gorila” yang dialamatkan padanya oleh seorang pejabat Washington.

Michelle mengaku mendapat banyak sekali cercaan untuk dirinya bauk dari kalangan pejabat maupun orang-orang yang sengaja berkomentar. Selama 8 tahun ia mengaku menahan dengan perih, berbagai hinaan hanya karena dirinya berkulit hitam.

Baca Juga:  Apa Arti Penyebaran Rudal Jarak Jauh Rusia Bagi Skandinavia?

“Mengetahui bahwa selama 8 tahun bekerja sangat keras untuk negara ini, masih ada orang yang tidak akan melihat saya karena saya, karena warna kulit saya,” curahnya.

Diskriminasi terhadap kulit hitam, dirasakan bagi Michelle sangat menyakitkan. Ini memang hal klasik, permasalahan lama yang tak juga sembuh bahkan di negara maju tersebut. Michele menambahkan, “Wanita, kita menanggung luka-luka itu dengan begitu banyak cara sehingga kita bahkan tidak memperhatikan bahwa kita sedang dipotong. Kita hidu dengan potongan kecil-kecil, dan kita berdarah setiap hari. Dan kita masih bisa bangkit.”

Ini tentu bukan hal pertama bagi Michelle Obama membawa isu ras dalam pidatonya. Sebelumnya kita ingat dalam pidatonya di Jackson State University dirinya juga membicarakan tentang rasisme yang terus menjadi “bayang-bayang” yang diterima masyarakat kulit hitam.

Dirinya menceritakan bagaimana secara pribadi dirinya mengalami pemeriksaan ketat ketika masuk kesuper market dan orang lebih memilih menghindar saat berpapasan dengannya.

Baca Juga:  Inggris Memasuki Perekonomian 'Mode Perang'

Namun, Michelle tidak lantas luluh, kemudian ia memberikan jawaban bahwa dirinya menolak untuk mencalonkan diri sebagai presiden sebagaimana yang ditawarkan dan didukung banyak orang, akan tetapi dirinya memiliki komitmen untuk tetap berada pada jalur politik dan pelayanan publik.

Dirinya juga memotifasi pada masyarakat secara umum, untuk tidak pernah takut pada masyarakat lain di sesama negara mereka. Pada dasarnya semua orang memiliki hak untuk merasa tenteram tanpa meresa kekurangan dan terpojokan.

Penulis: Riskiana
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 2