Politik

Jawab Petanyaan Media, Trump: Saya Diwariskan Kekacauan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump akhirnya bersuara. Seperti diketahui, pemimpin Negeri Paman Sam menjadi irit bicara sejak sejumlah keputusan dan kebijakannya mendapat respon negatif dari berbagai kalangan, bahkan dari beragam kelompok dari berbagai belahan dunia ini.

Entah apa yang membuat Presiden kontroversial ini berkenan diwawancari oleh Time Magazine. Dimana, Trump sejak dilantik menjadi presiden, dirinya memiliki sentimen buruk terhadap media arus utama yang dianggap kerap memberitakan kejelekannya.

Namun kali ini, Trump memberikan komentar yang cukup banyak kepada Jurnalis Time Magazine. Komentar yang utama dan pertama adalah pempelaan sederhana terhadap sekian kebijakan yang dinilai kontroversial itu. Kendati, komentar sederhana itu bernuasa kosombongan terhadap jabatan presiden yang disandangnya.

“Saya orang yang sangat naluriah dan naluri saya ternyata benar. Selain itu, saya pikir saya tidak mungkin bekerja terlalu buruk karena saya seorang presiden dan Anda bukan,” ungkapnya seperti dikutip Independent, Jumat (24/3/2017).

Baca Juga:  Bukan Emil Dardak, Sarmuji Beber Kader Internal Layak Digandeng Khofifah di Pilgub

Selebihnya, Trump lebih mengalihkan percakapakan, ketika dilontari beberapa pertanyaan. Misalnya, ketika ia ditanya perihal reputasi Gedung Putih dan hubungannya dengan komunitas intelijen yang tidak baik, khususnya seputar isu peretasan pemilu dan klaim penyadapan yang menyerangnya.

Jauh dari harapan, Trump hanya mengulang-ulang pengakuannya bahwa dirinya hanya mendapat “warisan kekacauan” yang sudah ada sebelum dia menjabat. Kekacauan-kekacauan itu, kata Trum, termasuk krisis nuklir Korea Utara, konflik di Timur Tengah, ketidakakuratan statistik ketenagakerjaan dan perdagangan.

“Saya diwariskan kekacauan terkait lapangan pekerjaan. Statistik mengenai ketenagakerjaan saya, seperti yang Anda ketahui, lebih baik. Tapi ini bukan statistik yang sebenarnya karena masih ada jutaan orang yang tidak memiliki pekerjaan di Amerika,” urai Trump berkilah.

Penulis/Editor: Achmad Sulaiman | Independent

Related Posts

1 of 31