Lintas Nusa

HTI Dilarang Beraktivitas di ISI Yogyakarta

Civitas akademik Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta/Foto via Infomenia
Civitas akademik Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta/Foto via Infomenia

NUSANTARANEWS.CO – HTI Dilarang Beraktivitas di ISI Yogyakarta. Alumni, Mahasiswa dan Masyarakat Sewon menolak keberadaan dan seluruh aktivitas organisasi HTI di lingkungan kampus ISI Yogyakarta. Dalam pernyataannya, koordinator aksi Tomy W. Taslim menyatakan bahwa penolakan ini berangkat dari kesadaran serta sikap rasa memiliki terhadap ISI Yogyakarta karena HTI merupakan gerakan sekelompok orang eksklusif yang dalam jangka waktu panjang berpotensi mengancam eksistensi negara.

Tomy menjelaskan, visi ISI Yogyakarta adalah menjadi pelopor perguruan tinggi seni nasional yang unggul, kreatif, dan inovatif berazaskan Pancasila. Rumusan visi ini tidak abai pada sejarah, di mana ISI Yogyakarta merupakan kawah candradimuka bagi pembinaan insan seni Pancasila, yang menjunjung tinggi tradisi akademik yang baik, kebebasan ekspresi, serta menghargai tradisi dan budaya Nusantara. Hal ini tidak lepas dari peran negara, yang sejak awal mendirikan ISI Yogyakarta sebagai ikon dan tempat mendidik calon seniman merdeka dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Akan Perjuangkan 334 Pokir Dalam SIPD 2025

“Perkembangan ISI Yogyakarta membanggakan seluruh pemangku kepentingan atasnya. Akan tetapi, keadaan ini kemudian diganggu oleh sekelompok orang yang berafiliasi dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yaitu organisasi yang merupakan sebuah gerakan transnasional yang mengusung khilafah dan anti-Pancasila. Keberadaan gerakan ini menciptakan suasana yang tidak kondusif karena tidak menghargai tradisi, atmosfer, karakter dan kearifan-kearifan lokal yang selama ini tumbuh subur di lingkungan ISI Yogyakarta. Gerakan sekelompok orang eksklusif ini, dalam waktu yang panjang juga mengancam eksistensi negara,” ucap Tomy kepada nusantaranews.co, Jumat (17/6/2016).

Untuk itu, kata dia, setelah melalui pengkajian yang matang, serta berkoordinasi dengan segenap pemangku kepentingan di lingkungan ISI Yogyakarta, maka kami menyatakan sikap antara lain mendorong pimpinan ISI Yogyakarta segera menerbitkan Surat Keputusan (SK) yang MELARANG segala aktivitas HTI di lingkungan kampus; mengajak seluruh pemangku kepentingan di lingkungan ISI Yogyakarta untuk MELAWAN segala bentuk gerakan (individu maupun kelompok) yang anti-Pancasila di lingkungannya masing-masing serta mendorong aparat penegak hukum untuk MENGUSUT lebih lanjut segala aktivitas HTI yang menentang Pancasila.

Baca Juga:  Abu Hasan Siap Maju sebagai Calon Bupati Sumenep: Perjuangan dan Pengabdian untuk Kemajuan Daerah

“Pernyataan sikap ini dibuat dengan penuh kesadaran dan merupakan bentuk rasa memiliki kami terhadap ISI Yogyakarta dan tanah air tercinta, Indonesia. Kami siap untuk mengawal pernyataan sikap ini demi masa depan ISI Yogyakarta dan keutuhan NKRI. Salam budaya!,” tutup Tomy. (Ed/Uck)

Related Posts

1 of 3,058