Berita UtamaEkonomiPolitik

Wiranto Klaim TNI Mampu Membangun Daerah Khususnya di Perbatasan

NUSANTARANEWS.CO – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengklaim TNI berpengalaman dalam pembangunan di daerah. Dia mencontohkan program transmigrasi di era Orde Baru dan swasembada pangan di berbagai daerah.

“Mengapa transmigrasi berhasil, karena adanya fasilitas, sekolah, puskesmas, pasar. Untuk membuat tangsi militer baru harus ada Puskemas, sekolah, masjid dan pasar. Ini yang akan mempercepat pertumbuhan suatu daerah,” kata Wiranto saat membuka rapat koordinasi pengendalian pengelolaan perbatasan negara di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (17/1).

Wiranto menyampaikan, keuntungan lain dengan penambahan anggota TNI dikirim di wilayah berbatasan akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. “Prajurit kan bawa gaji, itu dari APBN. Gaji kan dibelanjakan di wilayah baru, akan ada perputaran uang baru, akan ada penambahan APBD,” terang dia.

Dengan demikian, kata matan Ketua Umum Partai Hanura itu, TNI akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah untuk menentukan wilayah mana saja yang perlu untuk penempatan prajurit. “Kami akan bekerja sama dengan semua lembaga. Ini program pemerintah membangun negara dari pinggiran,” ucapnya.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Gelar RDP Terkait Tarif Kargo di Pelabuhan Tunontaka

Selain itu, Jenderal Purnawirawan itu melihat perlunya perubahan paradigma baru dalam sistem pertahanan di perbatasan untuk menangkal adanya beragam ancaman. Seperti ancaman terorisme, peredaran narkoba, perdagangan manusia, hingga illegal logging kerap terjadi di perbatasan negara. Belum lagi sengketa antar wilayah dengan negara lain.

Kekuatan militer, lanjutnya, yang selama ini terpusat di Pulau Jawa, perlu didistribusikan lebih besar untuk menjaga daerah perbatasan. Pemerintah pusat mewacanakan menambah kekuatan militer untuk menjaga perbatasan. Ini merupakan konsekuensi dari negara kepulauan terbesar di dunia.

“Sekarang ini saya sedang mengumpulkan para Gubernur, Bupati dan Walikota di seluruh Indonesia. Saya titip yaitu coba inventarisasi tempat di mana yang saudara anggap daerah rawan perbatasan, tapi juga daerah itu cukup layak untuk ditinggali prajurit (TNI),” ucap Wiranto

Pemerintah, tambah Wiranto, berjanji menyediakan lahan potensial untuk pertanian bagi prajurit TNI yang menjaga wilayah perbatasan. Ini sekaligus untuk mendukung program swasembada pangan. Sebagai prajurit, TNI tidak hanya dibekali tugas menjaga pertahanan tapi juga membantu pembangunan nasional.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Doa Bersama Untuk Pilkada 2024

“Mereka sudah juga melakukan kegiatan non militer misalnya bercocok tanam membuka sawah itu ternyata berhasil. Dengan adanya konsep baru itu kita harapkan negara kita lebih aman tapi juga ada satu perkembangan wilayah-wilayah baru. Jangan sampai ada yang berpikir bahwa pemerintah itu tidak kerja, pemerintah tidak care kepada masyarakat, sangat care,” ucapnya.

Penyebaran dan penambahan personel TNI di wilayah perbatasan berkorelasi dengan pembangunan wilayah perbatasan. Baik pembangunan kehidupan sosial maupun ekonomi. Sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan wilayah tersebut. Mantan panglima ABRI ini mencontohkan, penambahan personel TNI otomatis melahirkan fasilitas publik seperti puskesmas, pasar, dan lainnya.

Terjaminnya keamanan wilayah perbatasan juga otomatis membuat masyarakat merasa aman tinggal di pulau-pulau terluar. Dengan begitu terjadi pemerataan penduduk dan penghasilan rakyat Indonesia. Langkah ini sebagai bagian dari upaya pemerintah yang menjanjikan pembangunan nasional dimulai dari desa dan kawasan perbatasan.

“Daerah-daerah yang tadinya APBD nya minus, akan ada satu perputaran uang baru dari adanya pasukan (TNI) disitu dan pasar baru sehingga akhirnya akan membantu pemerataan penduduk, membantu keadilan dan sebagainya,” katanya. (sule/red02)

Related Posts

1 of 73