Lintas NusaPeristiwa

Waspada! Bencana Alam Masih Menghantui Ponorogo

NUSANTARANEWS.CO, Ponorogo – Intesitas hujan yang cukup tinggi menyebabkan sejumlah kejadian bencana alam di Kabupaten Ponorogo dalam beberapa hari ini. Tidak hanya banjir, kejadian tanah longsor dan rumah warga juga menghantui ketenangan warga di Bumi Reog tersebut.

Kejadian bencana alam di Bumi Reog itu antara lain pada Selasa (28/11) sekitar pukul 24.00 WIB terjadi rumah roboh milik Sri Sulastri (32) warga RT 01, RW 02, Dukuh Karangan, Desa Karangan, Kecamatan Balong.

“Rumah tersebut roboh karena sudah rapuh atau usia karena dimakan rayap sebenarnya sudah akan di rehab namun belum sempat di tangani dan turun hujan yang itensitasnya sehari semalam sehingga kayu kayunya tidak bisa menahan beban karena air merembes ke kayu-kayu usuk dan tiang mengakibatkan rumah tersebut roboh,” terang Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto, Kamis (30/11/2017).

Kepolisian Ponorogo bersama-sama masyarakat memperbaiki rumah roboh akibat bencana alam di Ponorogo. Foto: Muh Nuscholis/NusantaraNews
Kepolisian Ponorogo bersama-sama masyarakat memperbaiki rumah roboh akibat bencana alam di Ponorogo. Foto: Muh Nuscholis/NusantaraNews

Menurutnya, tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu. Pihak BBKTM Desa Karangan Bripka Romadona bersama personil Polsek Balong beserta Babinsa dan masyarakat lingkungan kerjabakti membersihkan puing-puing rumah.

Baca Juga:  Jelang Pilkada Serentak 2024, Bakesbangpol Tulungagung Gelar Pendidikan Politik

Di hari yang sama, Selasa (28/11) sekitar pukul 22.00 WIB juga terjadi bencana alam tanah longsor menimpa rumah Rakiman (55) warga RT. 01, RW. 03, Dukuh Ngembel, Desa Baosan Lor, Kecamatan Ngrayun. “Hujan deras mengguyur wilayah Dukuh Ngembel, Desa Baosan Lor sehingga air dengan deras mengalir ke samping rumah, karena rumah berada di atas tebing sehingga air mengkikis tebing tersebut yang berakibat separo bagian rumah longsor,” terangnya.

Korban diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 150.000.000,00. “Anggota Polri langsung membantu memindahkan perabot rumah tangga yang masih bisa di pakai dan menghimbau kepada pemilik rumah untuk mengosongkan rumah tersebut untuk menghindari adanya longsor susulan,” tegasnya.

Kepolisian Ponorogo bersama-sama masyarakat memperbaiki rumah roboh akibat bencana alam di Ponorogo. Foto: Muh Nuscholis/NusantaraNews
Kepolisian Ponorogo bersama-sama masyarakat memperbaiki rumah roboh akibat bencana alam di Ponorogo. Foto: Muh Nuscholis/NusantaraNews

Selain itu, pada Rabu (29/11) pagi diadakan pembongkaran rumah milik warga RT 01, RW 01, Dukuh Lor Kali, Desa Morosari, Kecamatan Sukorejo dikarenakan terancam bencana banjir. Adapun rumah yang terancam bencana banjir yaitu, Sudiro (60), Misno (46) dan Miseri (55). “Warga membongkar rumah tersebut bertujuan untuk mengantisipasi ancaman adanya longsor di plengsengan sungai jika curah hujan tinggi dan debit air yang meluap, mengingat jarak rumah tersebut dengan bibir sungai hanya berjarak dua meter saja,” paparnya

Baca Juga:  DPRD Nunukan Tetapkan 3 Perempuan Sebagai Pimpinan Periode 2024-2029

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa pembongkaran rumah tersebut dilaksanakan secara gotong royong dari warga lingkungan. Selain itu bencana tanah longsor juga terjadi di Dukuh Tugunongko, RT. 02, RW. 02, Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung. “Pada hari Selasa 28 Nopember 2017 Pukul 18.00 WIB akibat hujan yang sangat deras dan lama sehingga terjadi longsor di wilayah tersebut,” bebernya.

Sedangakan material longsoran menimpa Rumah Kabul Rianto warga RT. 02, RW. 02, Dukuh Tugunongko, Desa Tugurejo, Slahung. “Bagian rumah yang hancur adalah dapur dan kandang Ternak,” tandasnya.

Sedangkan Kerugian Materi sekitar Rp 4.000.0000,00 ditambah 1 ekor Sapi Betina hamil 6 bulan yang patah kakinya. “Tak ada korban jiwa,” terangnya.

Pewarta: Muh Nurcholis
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 56