NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Republik Indonesia, Prof. Dr. Bahrullah Akbar menekankan pentingnya penguatan kualitas audit pada badan-badan pemeriksa untuk memastikan lembaga audit menyediakan informasi dan penilaian independen tentang bagaimana dana publik digunakan dan dikelola. Sebab, keterbukaan informasi menuntut adanya laporan pengelolaan dana publik secara transparan dan akuntabel guna menghindari penyalahgunaan uang rakyat.
Untuk itu, menurut pria yang telah 32 tahun berkecimpung di dunia auditor keuangan sejak 1985 hingga 2017, kepatuhan terhadap standar pemeriksaan menjadi hal krusial yang harus ditegakkan oleh para auditor. Tak cukup hanya sekedar standar pemeriksaan semata, namun menurutnya hal yang tak kalah penting adalah harus didukung pula dengan penguatan kapasitas organisasi.
Prof. Dr. Bahrullah Akbar menambahkan bahwa guna mendorong peningkatan kualitas audit maka digelarlah kegiatan ADB Workshop yang diselenggarakan selama tiga hari. Terentang sejak tanggal 3 sampai dengan 5 Oktober 2017. Kegiatan yang berlangsung di Jakarta ini diikuti oleh 8 Badan Pemeriksa di ASEAN.
Dalam ADB workshop 8 Badan Pemeriksa ASEAN ini, para auditor belajar dan berbagi pengalaman mengenai penerapan international standar untuk pemeriksaan keuangan. Saat dihubungi Nusantaranews.co, Jum’at (6/10/2017) Prof. Bahrullah Akbar menjelaskan BPK sebagai salah satu badan pemeriksa yang ada di regional ASEAN telah mengembangkan penguatan quality system untuk mendorong kualitas audit.
Diantaranya, kata dia, penerapan Quality Management System (ISO 9001), Risk Management (ISO 31000), dan Anti Bribery Management System (ISO 37001).
Pada kesempatan itu pula, Guru Besar IPDN Kementerian Dalam Negeri ini mengharapkan agar hasil workshop penguatan implementasi International Standard of Supreme Audit Institution (ISSAI) bisa ditindaklanjuti oleh masing-masing badan-badan pemeriksa di negara ASEAN sebagai upaya penguatan lembaga pemeriksa pada sektor publik.
Pewarta/Editor: Romandhon