HukumLintas Nusa

Usai Pimpin Upacara, Ketua KPK Ajak Jajarannya Lebih Inovatif Membangun Sistem

Ketua KPK Agus Rahardjo/foto nusantaranews via tajuk
Ketua KPK Agus Rahardjo/foto nusantaranews via tajuk

NUSANTARANEWS.CO – 71 tahun Indonesia merdeka, 71 tahun pula cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat dikumandangkan. Namun, sampai di hari uparaca kemerdekaan di seluruh persada tanah air digelar, rupanya masih ada ketidakadilan yang mewarnainya. Salah satu faktor penghambat meratanya keadilan di Nusantara yaitu Koropsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Korupsi di Indonesia nyaris laiknya penyakit menular dari satu masa jabatan ke masa jabatan selanjunya. Penyakit ini juga rentan merambah dari satu pejabat ke pejabat laiinya. Jika ditanya, dari mana datangnya korupsi? Jawaban yang paling tepat di hari kemerdekaan ini adalah hilangnya rasa mengabdi terhadap negara dan bangsa. Lantas, pengabdian untuk siapa? Barangkali untuk nafsunya sendiri, nafsu golongan, dan bisa jadi nafsu di tubuh partai politik.

Korupsi adalah kejahatan tanpa senjata tajam. Menyenangkan dan mengasikkan jika berhasil, kendati sedikit bercampur rasa bersalah (jika masih punya jiwa dan hati nurani untuk rakyat) dan berdosa. Dengannya, sifat dan sikap korup menjelma tak lain adalah terbesar dalam diri setiap orang, khususnya para pejabat dan pemerintah.

Baca Juga:  Ziarah Sunan Ampel dan Sunan Giri, Cagub Risma Dicurhati Tukang Ojek

Sampai detik ini, Ketua KPK Agus Rahardjo menyebutkan tingkat korupsi di Indonesia yang masih tinggi. Karenanya, ia menyerukan kepada seluruh jajarannya di KKP untuk lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan kinerja. Jadi, tidak ada alasan bagi KPK, tambah Agus, untuk berada di barisan terdepan dalam memberantas korupsi.

Agus menekankan performance KPK tidak boleh tidak harus ditingkatkan supaya kasus tindak pidana korupsi tidak seperi yang hari ini terjadi di Indonesia. Baginya, korupsi di Indonesia yang sudah berusia 71 tahun belum hilang-hilang. Sedangkan KPK masih belum sepenuh sigap dalam meminimalisir jumlah koruptor di tanah air. Hal tersebut dosampaikannya usai memimpin upacara Hari Kemerdekaan RI ke-71 di halaman gedung KPK baru, Jalan Kuningan Mulia, Jakarta Selatan, Rabu (17/8/3016).

Untuk meningkatkan kinerja lembaga antirasuah itu, Agus pun memerintahkan jajarannya untuk lebih kreatif dan inovatif. Salah satu caranya dengan membangun sistem yang kolaboratif antara penindakan dan pencegahan. “Dan saya mengajak teman-teman supaya bekerja lebih kreatif, inovatif terus membangun sistem,” kata Agus.

Baca Juga:  Pembangunan Irigasi, Langkah Strategis Pemkab Sumenep untuk Petani Tembakau

Agus juga menjelaskan bahwa, di tahun 2016 ini, KPK telah melancarkan sejumlah operasi tangkap tangan. Mayoritas dari penangkapan yang dilakukan KPK menyasar penyelenggara negara di lingkungan pengadilan hingga Mahkamah Agung (MA).

Disamping itu, Agus juga menyampaikan rasa terima kasihnya pada seluruh rakyat Indonesia karena masih terus mendukung KPK. “Kita terima kasih pada rakyat Indonesia yang sudah menghargai tinggi kerja KPK,” ucap Agus. (Sulaiman)

Related Posts

1 of 6