Berita UtamaEkonomiTerbaru

Rencana Merger Tesla Dengan SolarCity Corporation

NUSANTARANEWS,CO – Keprihatinan tentang perubahan iklim telah mendorong terjadinya perubahan besar dalam penyediaan energi bersih dan ramah lingkungan di seluruh dunia. Energi alternatif mulai digalakkan guna memenuhi kebutuhan pasar masa depan. Teknologi bersih kini telah menjadi kebijakan global, dan banyak negara di seluruh dunia telah membuat peraturan baru untuk melarang penggunaan kendaraan bermotor yang masih memakai BBM di negaranya. Misalnya Jerman, yang mulai memberlakukan pelarangan penggunaan kendaraan bermotor dengan BBM pada tahun 2030. Sementara negara-negara Eropa lainnya, baru akan memberlakukan peraturan tersebut pada tahun 2050.

Baca: Tahun 2030 Semua Mobil Yang Dijual Di Jerman Harus Bebas Emisi

Energi tenaga surya dan kendaraan listrik kini telah menjadi pilihan yang akan menciptakan pasar besar pada dekade-dekade mendatang.

Tidak mengherankan bila Tesla Motors baru-baru ini menyiapkan anggaran sebesar US$ 2.600.000.000,- untuk mengakuisisi saham SolarCity Corporation, sebuah perusahaan penyedia panel atap surya terbesar di AS. Bila penggabungan ini terjadi maka mereka mungkin akan menjadi salah satu pemain terbesar dalam penguasaan pasar energi alternatif di masa depan.

Baca Juga:  PMP DIY Gelar Tasyakuran Atas Kemenangan Prabowo-Gibran Satu Putaran

Dengan merger ini, Elon Musk semakin kuat, terutama untuk pengembangan program spaceX yang ambisius. Sementara para analisis melihat bahwa SolarCity akan semakin mudah mengumpulkan uang. Dan semakin kuat dalam menjalankan operasinya. Diperkirakan ada 60 juta rumah di Amerika yang akan menjadi pasar mereka.

Keprihatinan terhadap perubahan iklim menjadi visi masa depan bisnis Elon Musk, menjadi dasar dalam membangun industrinya. Tidak diragukan lagi bahwa teknologi tenaga surya untuk perumahan dan kendaraan listrik menjadi bisnis masa depan yang luar biasa di Amerika. Bagaimana di Indonesia?(banyu)

Related Posts

1 of 4