NUSANTARANEWS.CO, Ponorogo – Polemik tradisi menerbangkan balon udara di wilayah Kabupaten Ponorogo, Jatim diharapkan sudah tidak terjadi lagi. Hal itu ditandai dengan dilaksanakannya Festival Balon udara yang digelar Polres Ponorogo bersama GP Ansor. Kegiatan ini bertujuan untuk uri-uri (merawat) tradisi sebelumnya yang pernah ada di masyarakat setempat.
Tidak kurang dari 59 balon dari berbagai jenis diterbangkan di langit Desa Nongkodo. Tepatnya di Lapangan Olahraga Desa Nongkodono, Kecamatan Kauman, Ponorogo, pada Minggu pagi (3/9/2017). Balon tersebut berasal dari peserta se-Kabupaten Ponorogo.
“Festival ini diadakan supaya tradisi menerbangkan balon udara tidak punah serta untuk menghindari polemik karena memang penerbangan udara dilarang tetapi kegiatan ini diadakan dengan memperhatikan ketinggiannya dan yang pasti tidak mengganggu penerbangan,” kata Kapolres Ponorogo, AKBP Suryo Sudarmadi.
Dia juga berharap tidak ada komplin lagi dari masyarakat terkait balon udara. “Tujuan untuk konsep awal, tahun depan tradisi menerbangkan balon udara akan lebih baik lagi,” tambahnya.
Selain itu Kapolres juga berharap dengan festival balon udara tersebut bisa membangkitkan geliat wisata Ponorogo dalam bingkai Desa Wisata serta menghidupkan ekonomi kecil dalam rangkaian acara yang dimulai sejak pagi hingga siang tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan Dandim 0802/Ponorogo, Letkol Inf Slamet Sarjianto yang mengapresiasi kegiatan tersebut. “Mari jaga kemanan bersama agar tradisi menaikkan balon udara di Ponorogo tidak mengganggu banyak orang,” pesan Letkol Inf Slamet Sarjianto.
Ribuan penonton berjubel menyaksikan festival balon udara tersebut. Bahkan pihak Kementerian Perhubungan RI juga menghadiri kegiatan tersebut.
Sementara itu Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni yang sedianya hadir hingga acara selesai tidak nampak. Penyerahan hadiah untuk para juara hanya dilakukan oleh Kapolres, Dandim 0802 Ponorogo, GP Ansor Ponorogo serta Kementerian Perhubungan.
Pewarta: Muh Nurcholis
Editor: Romandhon